Rusia Klaim Gagalkan Serangan Lintas Batas Ukraina di Bryansk

Secret China

Rusia mengklaim telah menggagalkan serangan militer Ukraina yang melintasi perbatasan ke wilayah Bryansk. Selain itu, drone Ukraina juga menyerang pangkalan udara di wilayah Volgograd, Rusia bagian selatan. Untuk melindungi warga sipil, wilayah Kursk mulai membangun tempat perlindungan dari beton.

Menurut laporan Reuters, pada 22 Agustus, Gubernur Bryansk, Alexander Bogomaz, menyatakan bahwa pada Rabu (21 Agustus), pasukan Ukraina mencoba menyerang wilayah Bryansk, tetapi serangan tersebut berhasil digagalkan oleh pasukan perbatasan dan militer Rusia.

Serangan ini terjadi di wilayah Bryansk, sekitar 240 kilometer dari area invasi Ukraina ke wilayah perbatasan barat Rusia di Kursk. Serangan ini menunjukkan bahwa otoritas Kiev berupaya memperluas perang Rusia-Ukraina ke lebih banyak daerah perbatasan.

Selain serangan di Bryansk, wilayah Volgograd di selatan Rusia juga mengalami serangan drone Ukraina. Gubernur Volgograd, Andrei Bocharov, melalui media sosial Telegram menyebutkan bahwa pada 22 Agustus, sebuah drone Ukraina menabrak fasilitas militer setempat, menyebabkan kebakaran, namun tidak ada korban luka.

Bocharov tidak merinci fasilitas mana yang diserang oleh drone Ukraina, tetapi ia menyebutkan bahwa serangan tersebut berfokus di wilayah desa Marinovka, tempat di mana terdapat pangkalan udara militer Rusia.

Otoritas penerbangan Rosaviatsia menyatakan bahwa pada 2 Agustus, bahwa pihak Bandara Volgograd menerapkan pembatasan sementara, di mana penerbangan dari luar tidak diizinkan mendarat dan penerbangan dari bandara tersebut juga tidak bisa lepas landas. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia juga mengklaim bahwa mereka telah menembak jatuh 28 drone di wilayah udara Rusia.

Wilayah Kursk Mulai Membangun Tempat Perlindungan Beton

Pada 22 Agustus, Gubernur sementara wilayah Kursk, Alexei Smirnov, menyatakan bahwa pihak berwenang telah mulai membangun tempat perlindungan beton untuk melindungi warga sipil dari invasi Ukraina yang terus berlanjut.

Smirnov menulis di Telegram, “Berdasarkan instruksi saya, pemerintah kota Kursk telah mengidentifikasi lokasi untuk membangun tempat perlindungan beton modular di area yang padat.” Tempat perlindungan ini akan dibangun di dua kota lain: Zheleznogorsk dan Kurchatov, yang terakhir adalah lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk.

Smirnov juga membagikan foto modul beton yang diangkut oleh truk. Kota Kursk, ibu kota wilayah Kursk, memiliki populasi sekitar 450.000 orang.

Pihak berwenang Moskow menuduh Kiev mengirim pasukan Ukraina untuk melancarkan serangan lintas batas ke wilayah Kursk dengan tujuan menyerang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kursk, namun Kiev membantah tuduhan tersebut.

Pada 21 Agustus, Pasukan Operasi Khusus Ukraina mengeluarkan pernyataan di Telegram yang berbunyi:

“Di mana jembatan ponton Rusia di wilayah Kursk? Operator… Telah dihancurkan secara akurat.”

Pasukan Operasi Khusus Ukraina juga mengklaim telah menggunakan sistem roket HIMARS buatan Amerika Serikat untuk menghancurkan jembatan ponton di Kursk, Rusia. Ini adalah pertama kalinya Kiev secara resmi menyatakan bahwa mereka menggunakan senjata Barat dalam operasi militer lintas batas ke wilayah Kursk, Rusia.

Rekaman video yang dirilis oleh Pasukan Operasi Khusus Ukraina menunjukkan beberapa jembatan ponton yang diserang, dengan setidaknya satu serangan tampaknya menggunakan amunisi curah. Video tersebut juga menunjukkan serangan drone terhadap truk militer dan fasilitas lain yang digambarkan sebagai gudang amunisi dan fasilitas perang elektronik.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen pernyataan dan video dari Pasukan Operasi Khusus Ukraina, tetapi telah mengonfirmasi bahwa setidaknya satu titik penyeberangan jembatan ponton tampaknya telah dihancurkan. (Jhon)