EtIndonesia. Sebuah keluarga beranggotakan tiga orang yang tinggal di Muar, Malaysia mengalami nasib tragis ketika sang ayah meninggal tiba-tiba, meninggalkan anak-anaknya yang cacat kognitif tanpa dukungan apa pun.
Pada hari Jumat (23 Agustus), ayah berusia 76 tahun dan putranya ditemukan tewas oleh tetangga mereka.
Berdasarkan kondisi jenazahnya, sang ayah, yang bernama Zhang Fuming (ditransliterasikan dari bahasa Mandarin), diyakini telah meninggal selama empat hingga lima hari.
Putranya yang berusia 37 tahun yang cacat mental, Zhang Weicai (ditransliterasikan dari bahasa Mandarin), diyakini turut meninggal karena kelaparan. Ia bergantung pada ayahnya untuk makanan dan kebutuhan lainnya.
Sedangnya putri pria tua itu yang berusia 44 tahun, yang juga cacat intelektual, ditemukan hidup tetapi lemah dan mengalami dehidrasi parah. Dia dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat.
Menurut China Press, para tetangga mulai mencium bau busuk dari rumah tersebut pada tanggal 22 Agustus dan menyadari bahwa lampu telah mati selama tiga hari.
Mereka kemudian menghubungi relawan dari sebuah organisasi amal yang terkadang mengirimkan berbagai keperluan ke rumah pria tua tersebut.
Seorang tetangga laki-laki dan seorang relawan memanggil sang ayah dari luar rumah, tetapi tidak mendapat respons.
Mengintip melalui jendela, mereka melihat tubuh putra dari pria tua itu yang telah menghitam di sofa ruang tamu, yang mendorong mereka untuk memberi tahu polisi.
Seorang tetangga ingat mendengar putrinya menangis selama beberapa hari terakhir tetapi mengabaikannya, karena dia mengatakan putrinya sering menangis.
Tetangga tersebut juga memperhatikan bahwa gerbang besi telah dikunci, tetapi pintu kayunya terbuka, dan mereka tidak melihat pria tua itu pergi.
Setelah melihat mayat putranya, mereka membujuk putrinya untuk membuka kunci pintu dengan menawarkan makanan dan minuman.
Setelah dia makan, dia membuka pintu, yang memungkinkan polisi masuk dan menemukan dua mayat yang membusuk di dalamnya.
Jasad sang ayah yang sudah membusuk parah ditemukan di kamar mandi, dipenuhi belatung.
Menurut China Press, Zhang adalah seorang pensiunan pelukis yang istrinya meninggal satu dekade lalu.
Dia sangat ramah dengan tetangganya, ia selalu bersepeda untuk membeli makanan bagi anak-anaknya setiap hari, baik hujan maupun cerah.
Pada tanggal 25 Agustus, Asisten Komisaris Kepala Polisi Distrik Muar Rajimkriz mengatakan kepada China Press bahwa putrinya dalam keadaan sehat dan kerabatnya telah dihubungi untuk menjemputnya dari rumah sakit.
Dia juga menyatakan bahwa otopsi tidak menemukan unsur pidana, dan kematian ayah dan putranya tersebut tergolong kematian mendadak.
Ketika ditanya tentang penyebab pasti kematian kedua korban, Rajimkriz menyebutkan bahwa polisi masih menunggu laporan tes DNA.
Dia menambahkan bahwa jenazah tersebut belum diambil oleh kerabatnya. (yn)
Sumber: mustsharenews