Situs Nuklir Amerika Ini Memiliki Kadar Plutonium yang Sama Tingginya dengan Area Bencana Chernobyl di Ukraina

EtIndonesia. Los Alamos, tempat kelahiran bom atom Amerika di bawah Proyek Manhattan yang dipimpin oleh Robert Oppenheimer, saat ini memiliki kadar plutonium yang serupa dengan lokasi bencana nuklir Chernobyl, para peneliti memperingatkan.

“Konsetrasi ekstrem” bahan radioaktif plutonium ditemukan di tanah, tanaman, dan air di area tersebut, yang terletak di negara bagian New Mexico, demikian menurut sebuah studi oleh peneliti dari Northern Arizona University.

Setelah bertahun-tahun pengembangan kembali untuk membuatnya aman, lahan di sekitar Los Alamos telah diubah menjadi jalur tanah yang populer bagi pengendara sepeda, pendaki, dan pelari, demikian menurut laporan surat kabar The Guardian.

Di area yang dikenal sebagai ‘Acid Canyon’, ilmuwan Northern Arizona University, Michael Ketterer, menemukan kadar plutonium yang “tertinggi” yang pernah dia lihat di area publik yang dapat diakses di AS, dan serupa dengan Chernobyl di Ukraina, lokasi bencana tumpahan nuklir.

“Ini adalah salah satu hal paling mengejutkan yang pernah saya temukan dalam hidup saya,” kata Ketterer, yang memimpin studi tersebut, sambil menunjukkan bahwa isotop radioaktif ini “tersembunyi di depan mata.”

Sementara itu, Departemen Energi AS mengatakan bahwa kadar plutonium tersebut “sangat rendah dan masih dalam kisaran paparan yang aman,” kata laporan itu.

Ketterer setuju bahwa bahaya langsungnya rendah, tetapi mengatakan bahwa risiko lingkungan tetap mengkhawatirkan.

Plutonium dapat mencemari pasokan air yang akhirnya mengalir ke sungai Rio Grande. Ini bisa masuk ke dalam tanaman dan akhirnya ke dalam rantai makanan, atau bisa tersebar luas dalam bentuk abu jika terjadi kebakaran hutan, dia memperingatkan.

Hingga tahun 1963, laboratorium nasional Los Alamos mengirim limbah radioaktif ke sebuah ngarai yang menjadi sangat jenuh dengan limbah beracun sehingga dinamakan ‘Acid Canyon,’ kata laporan itu.

Laporan The Guardian menyebutkan bahwa studi ini muncul pada saat Departemen Pertahanan AS berencana untuk meningkatkan produksi inti plutonium, komponen utama senjata nuklir, di Los Alamos.

Sementara itu, Los Alamos dikeluarkan dari RUU pertahanan yang memperluas dana bagi mereka yang terpapar limbah radioaktif pemerintah. (yn)

Sumber: wionews