Hujan Deras Secara Tiba-tiba Mengguyur Jinchang, Tiongkok, Kota Terendam Banjir Hingga Menyebabkan Korban Jiwa

oleh Luo Tingting

Wilayah Hexi di Gansu, Tiongkok pada 24 Agustus 2024 antara pukul 18:00 hingga 22:00, mengalami cuaca konvektif yang parah dengan beberapa daerah mencatat akumulasi curah hujan tinggi hingga 78,8 milimeter.

Pada sore hari yang sama, Kota Jinchang di Gansu diterjang hujan lebat. Beberapa video yang beredar di internet menunjukkan jalanan di Jinchang dilanda banjir dengan beberapa area memiliki kedalaman air mencapai 1 meter.

Banyak sepeda motor listrik yang diparkir di pinggir jalan terseret arus banjir, sementara beberapa pejalan kaki mencoba berjalan di arus deras dan hampir terseret arus. 

Jalanan  berubah menjadi sungai, dan kendaraan yang melaju tampak seperti sedang berlayar di perairan. Beberapa jalan sangat terendam sehingga banyak kendaraan mogok dan terjebak banjir. Beberapa pengemudi keluar dari mobil mereka untuk menelepon dalam rangka meminta pertolongan. 

Kerusakan dan Korban Jiwa

Sebuah video menunjukkan di Kota Shuangwan, Distrik Jinchuan, arus banjir yang deras menyeret sebuah mobil kecil. Dinas Manajemen Darurat Kota Jinchang melaporkan bahwa pada 25 Agustus dini hari, tim penyelamat menemukan dua orang di dalam mobil yang tenggelam.

Seorang netizen memposting video yang mengatakan bahwa mereka belum pernah menyaksikan hujan lebat itu di Jinchang sebelumnya, dengan banyak mobil mogok di jalanan dan harus membuat mengemudi dengan berhati-hati.  Akan tetapi, akhirnya terjebak juga di jalanan.

Beberapa kompleks perumahan di Kota Jinchang mengalami banjir yang sangat parah, dengan beberapa pintu keluar kompleks berubah menjadi jalur keluar banjir, air meluap dengan cepat.

Seorang pengguna media sosial memposting bahwa sekitar pukul 3:30 pagi pada tanggal 25 Agustus, terjadi hujan deras disertai petir, dan listrik padam di mana-mana.

Beberapa penduduk lokal menyatakan, “Cuaca ekstrem ini sangat tidak terduga, bahkan kota yang dibangun di gurun seperti Jinchang ini bisa kebanjiran.” “Daerah tandus di mana rumput pun tidak tumbuh (tergenang air) sangat jarang terjadi.”

Ada juga netizen yang mempertanyakan sistem drainase kota yang dibangun dengan biaya besar yang tampaknya tidak efektif: “Departemen manajemen proyek kota harus keluar dan menjelaskan, di mana hasil dari proyek pengumpulan air hujan yang dibangun dengan biaya besar ini? Uang ini dihabiskan untuk apa dan di mana?.”

Lebih lanjut, seorang netizen mengungkapkan bahwa hujan lebat ini telah menyebabkan beberapa korban jiwa: “Tiga orang tewas, dua orang tersengat listrik, satu orang tenggelam.” Namun, hingga saat ini, pemerintah setempat belum mengumumkan jumlah korban jiwa akibat bencana banjir ini. (Hui)