EtIndonesia. Jembatan Terapung Shiziguan, yang juga dikenal sebagai Jembatan Impian, adalah jembatan inovatif sepanjang 400 meter yang memungkinkan mobil dengan berat hingga 2,8 ton melaju melintasi permukaan Sungai Qingjiang di Tiongkok.
Terletak di antara pegunungan yang tertutup hutan di Prefektur Enshi, di Provinsi Hubei, tempat wisata Shiziguan merupakan salah satu objek wisata alam paling menakjubkan di Tiongkok. Namun, yang benar-benar membedakannya dari tempat wisata mengesankan lainnya adalah pengalaman menikmati pemandangan indah sambil berkendara di sepanjang jembatan yang terbuat dari pelampung dan diletakkan langsung di atas air.
Dibangun menggunakan teknologi Jerman untuk mencegah tergulingnya kendaraan, Jembatan Terapung Shiziguan telah beroperasi sejak 2016 untuk lalu lintas kendaraan dan pejalan kaki.
Jembatan ini terbuat dari pelampung polietilena berdensitas tinggi yang diisi dengan air untuk stabilitas ekstra, jadi jika pengemudi mematuhi batas kecepatan yang ditetapkan sebesar 20 km/jam, mereka seharusnya hanya merasakan goyangan lembut sungai di bawahnya.
Sejak dibuka lebih dari delapan tahun lalu, Jembatan Apung Shiziguan telah menjadi salah satu daya tarik utama tempat wisata Shiziguan, dengan orang-orang dari seluruh Tiongkok bepergian ke sini untuk merasakan berkendara di atas air sambil menikmati pemandangan alam. Namun, meskipun jembatan itu hanya cukup untuk lalu lintas satu arah, kecelakaan masih dapat terjadi.
Pada tahun 2023, sebuah kendaraan serbaguna yang membawa delapan penumpang menabrak pagar pembatas dan jatuh ke perairan dalam Sungai Qingjiang. Lima orang tewas hari itu, sementara tiga orang berhasil keluar dari mobil dan berenang ke tepian. Keadaan kecelakaan itu tidak jelas, tetapi kamera pengawas menangkap kendaraan itu melaju ke jembatan apung dan menyebabkan goyangan serius, sebelum menabrak pagar pembatas.
Jembatan Apung Shiziguan ditutup sementara setelah insiden tragis tahun lalu, tetapi sejak itu telah dibuka kembali dan masih sepopuler sebelumnya. Namun, kejadian tahun lalu kini menjadi pengingat untuk menghormati batasan kecepatan dan berat sambil tetap memperhatikan jalan meskipun dikelilingi oleh keindahan alam seperti itu.(yn)
Sumber: odditycentral