Drone Ukraina Serang Depot Minyak Rusia dan Target Jarak Jauh 1.500 Kilometer

www.aboluowang.com

Pada Rabu (28/8/2024), pejabat setempat di beberapa wilayah Rusia mengatakan bahwa militer Ukraina melancarkan serangan drone baru di wilayah Rusia, menyebabkan sebuah depot minyak di Rostov, Rusia selatan, terbakar setelah terkena serangan. Drone Ukraina juga mencoba menyerang target di wilayah Kirov, yang berjarak 1500 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.

“Tidak ada korban jiwa,” kata Gubernur Rostov, Vasily Golubev, dalam postingan di Telegram. Dia menjelaskan bahwa serangan terjadi di wilayah Kamensky. “Pemadam kebakaran sedang berusaha memadamkan api.”

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pasukan pertahanan udara Rusia menghancurkan empat drone Ukraina di wilayah udara Rostov, namun tidak menyebutkan soal depot minyak yang terbakar. Menurut laporan Reuters, video yang beredar di media sosial Rusia menunjukkan tangki penyimpanan minyak besar terbakar di malam hari, dan Reuters memastikan bahwa salah satu video tersebut diambil di wilayah Kamensky, Rostov.

Pihak Ukraina belum memberikan komentar terkait serangan drone ini.

Depot minyak di wilayah Kamensky, Rostov, juga pernah diserang oleh drone Ukraina pada awal Agustus. Saat Ukraina melancarkan serangan baru ke depot minyak di wilayah ini pada hari Rabu, depot minyak lain di wilayah Proletarsk, Rostov, yang sebelumnya diserang, masih terbakar setelah 10 hari.

Gubernur Oblast Kirov, Alexander Sokolov, mengungkapkan bahwa drone Ukraina juga menyerang sebuah depot minyak di kota Kotelnich, namun serangan tersebut tidak menyebabkan korban jiwa atau kebakaran.

Sokolov menyatakan bahwa dua drone Ukraina ditembak jatuh, sementara tiga lainnya jatuh di dekat depot minyak dan menyebabkan kebakaran kecil yang segera dipadamkan. Lokasi jatuhnya drone yang terbakar masih berjarak dari depot minyak.

Gubernur Voronezh, Alexander Gusev, yang wilayahnya berbatasan dengan Ukraina, mengatakan bahwa pecahan sebuah drone Ukraina jatuh dan menyebabkan kebakaran di dekat “bahan peledak,” namun tidak terjadi ledakan.

Gusev dalam postingan di Telegram menyatakan bahwa kebakaran akibat jatuhnya pecahan drone tersebut segera dipadamkan, dan penduduk di dua desa yang sempat dievakuasi darurat kini telah kembali ke rumah masing-masing.

Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa total delapan drone Ukraina dihancurkan di wilayah udara Voronezh, namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Reuters mencatat bahwa para pejabat Rusia umumnya tidak mengungkapkan kerugian sebenarnya akibat serangan Ukraina.

Sejak invasi penuh Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, perang antara kedua negara telah berlangsung selama 30 bulan. Kedua belah pihak menyangkal menargetkan warga sipil, tetapi serangan udara Rusia sering menyebabkan korban sipil dan kerusakan infrastruktur sipil di Ukraina. Ukraina mengatakan serangan drone mereka bertujuan menghancurkan infrastruktur energi, transportasi, dan militer yang penting bagi operasi perang Rusia. (jhon)