Militer Ukraina Serang Sejumlah Fasilitas Energi Rusia untuk Pasokan Militer 

Pesawat drone Ukraina pada Rabu (28/8/2024) menyerang dua depot minyak di wilayah Rusia. Pada hari yang sama, Rusia menolak rencana Ukraina untuk mengakhiri perang dan menyatakan akan terus bertempur

oleh Yi Jing – New Tang Dynasty Television

Pada Rabu 28 Agustus, drone Ukraina menyerang sebuah depot minyak di wilayah Rostov, barat daya Rusia, yang menyebabkan terjadinya kebakaran. Namun demikian, kobaran api tidak mengancam rumah penduduk dan tidak ada laporan terjadinya korban jiwa.

Rekaman menunjukkan asap hitam tebal membumbung dari tangki penyimpanan minyak yang terbakar. Pihak Ukraina mengklaim bahwa depot minyak tersebut “secara langsung menyediakan pasokan logistik untuk pasukan pendudukan Rusia.”

Sementara itu, kebakaran di depot minyak lain di wilayah Rostov juga terus menyala dan hingga Rabu, kobaran api telah berkobar selama sepuluh hari.

Selain itu, pada hari yang sama, Ukraina juga menyerang sebuah depot minyak di utara wilayah Kirov, Rusia barat. Ini adalah serangan drone pertama di daerah tersebut dengan depot minyak yang diserang berjarak sekitar 1.100 kilometer dari perbatasan Ukraina.

Pihak luar menilai serangan Ukraina terhadap fasilitas minyak dan gas Rusia sebagai tanggapan atas serangan militer Rusia terhadap infrastruktur energi mereka.

Wakil Direktur CIA Amerika Serikat, David Cohen, mengungkapkan pada Rabu bahwa militer Ukraina berniat untuk mempertahankan wilayah Rusia yang telah mereka kuasai “untuk beberapa waktu” dan diperkirakan Rusia akan melancarkan serangan balasan, tetapi hal tersebut akan menjadi pertempuran yang sulit.

Di Ukraina, pada  Rabu, kota Kryvyi Rih di bagian tengah Ukraina kembali diserang rudal Rusia untuk hari kedua berturut-turut, menyebabkan delapan orang terluka, serta kerusakan pada rumah dan kendaraan. Pada serangan sehari sebelumnya, empat orang tewas.

Di garis depan Ukraina timur, terlihat tentara Rusia menancapkan bendera Rusia di desa Kostiantynivka di wilayah Donetsk, yang hanya berjarak 47 kilometer dari kota strategis Pokrovsk.

Pada  Rabu, Kremlin menolak rencana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri perang.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan: “Kami akan melanjutkan operasi militer khusus kami dan akan mencapai semua tujuan.”

Zelensky sebelumnya menyatakan bahwa perang dengan Rusia pada akhirnya akan berakhir dengan dialog, tetapi Kyiv harus berada dalam posisi yang kuat. (Hui)