Yijing – NTD Television
Mulai minggu ini, Rusia melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina sejak perang dimulai, menyebabkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Di saat yang sama, serangan balik dari Ukraina juga mencatatkan beberapa kemajuan. Mari kita lihat perkembangan selengkapnya.
Pada Selasa (27/8/2024), Rusia terus meluncurkan rudal dan drone ke puluhan wilayah di Ukraina. Angkatan udara Ukraina melaporkan bahwa pasukan mereka berhasil menembak jatuh 5 dari 10 rudal yang menyerang, serta 60 dari 81 drone, namun kehilangan jejak terhadap 10 drone lainnya.
Dalam serangan Selasa, sebuah hotel di kota Kryvyi Rih, Ukraina tengah, terkena rudal, menewaskan dua orang, dan diduga dua orang lainnya masih tertimbun reruntuhan. Tiga orang lainnya tewas dalam serangan drone Rusia di kota Zaporizhzhia di tenggara Ukraina.
Tetiana Boiko, seorang warga Zaporizhzhia dan penyintas serangan tersebut, mengatakan, “(Ada drone yang terbang di atas) sekitar jam dua pagi terjadi ledakan, rumah kami terbakar. Rumah tetangga hancur total.”
Sehari sebelumnya, Rusia meluncurkan lebih dari 200 rudal dan drone ke Ukraina, melancarkan pemboman terbesar sejak perang dimulai, yang dikecam oleh negara-negara seperti Amerika Serikat dan Inggris.
Juru bicara Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Jhon Kirby, mengatakan, “Kami mengutuk dengan tegas terus berlanjutnya serangan Rusia terhadap Ukraina dan upaya untuk membuat rakyat Ukraina hidup dalam kegelapan.”
Pada Selasa, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan rencana kepada Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik Ukraina-Rusia, yang mencakup empat aspek: strategi militer, keamanan infrastruktur, diplomasi dengan Rusia, dan ekonomi.
“Operasi di wilayah Kursk adalah bagian dari rencana yang akan saya diskusikan dengan Presiden Biden. Fokus rencana ini adalah memaksa Rusia untuk mengakhiri perang,” katanya.
Zelensky juga mengungkapkan bahwa militer Ukraina baru-baru ini berhasil melakukan uji coba rudal balistik buatan sendiri untuk pertama kalinya. Ia juga mengonfirmasi bahwa dalam beberapa gelombang serangan terbaru Rusia, pasukan Ukraina menggunakan jet tempur F-16 yang dipasok oleh Barat untuk menembak jatuh drone dan rudal Rusia.
Pada hari yang sama, komandan tertinggi Ukraina mengonfirmasi bahwa pasukan Ukraina terus maju di wilayah Kursk, Rusia, dan berhasil memaksa musuh untuk mengerahkan sekitar 30.000 ribu pasukan tambahan.
“Hingga saat ini, kami telah menguasai lebih dari 1.294 kilometer persegi tanah, termasuk 100 permukiman,” ujar Komandan Angkatan Darat Ukraina, Oleksandr Syrskyi.
Namun, Syrskyi juga menyatakan bahwa situasi di garis depan Pokrovsk di wilayah timur Ukraina cukup sulit, di mana pasukan Rusia memiliki keunggulan dalam sumber daya dan personel serta berusaha untuk mengganggu suplai garis depan pasukan Ukraina.
Pada hari yang sama, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, mengunjungi pembangkit nuklir Kursk dan memperingatkan risiko terjadinya kecelakaan nuklir selama perang.
“Jika terjadi benturan atau situasi lain yang dapat mempengaruhinya, akan ada konsekuensi serius,”kata Rafael Grossi. (Hui)