Kapal Kargo Iran Terpantau Membawa Senjata ke Rusia! Diduga Menyuplai 220 Rudal ke Putin, AS dan NATO akan Menjatuhkan Sanksi

Perang Ukraina-Rusia telah berlangsung lebih dari 2 tahun, dan kedua belah pihak mengalami kerugian besar dalam hal personel dan sumber daya. Siapa pun yang mendapatkan lebih banyak bantuan militer akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan keunggulan. Baru-baru ini, satelit dari perusahaan teknologi antariksa Amerika Maxar Technology menangkap gambar kapal kargo Rusia, Port Olya3, yang diduga membawa rudal balistik dari Iran ke Rusia

www.aboluowang.com

Akun X “NOELREPORTS” pada Kamis  (12/9) melaporkan bahwa Port Olya3 berangkat dari Pelabuhan Amirabad di Iran dan tiba di Pelabuhan Olya di Rusia pada 4 September. Sumber Ukraina menyatakan bahwa kapal tersebut membawa sekitar 220 rudal balistik jarak pendek yang akan digunakan dalam perang melawan Ukraina.

Diduga, rudal-rudal tersebut termasuk model Fateh-360 dengan jangkauan lebih dari 70 mil, dan rudal-rudal tersebut dipindahkan ke kereta barang besar. Terkait dugaan pengiriman rudal Iran ke Rusia, Amerika Serikat mengambil tindakan. Akun X “Israel War” melaporkan bahwa Departemen Luar Negeri AS menyatakan akan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran terkait transfer rudal ke Rusia. Negara-negara NATO juga menyatakan ketidakpuasan atas dugaan penyelundupan senjata Iran ke Rusia, meskipun Iran terus menyangkal tuduhan tersebut, dan negara-negara Barat sedang menyusun rencana sanksi.

Tindakan AS tidak berhenti sampai di situ. Gedung Putih baru-baru ini membahas apakah akan meningkatkan jangkauan rudal taktis yang digunakan oleh militer Ukraina hingga 550 km untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia.

Sementara AS bertindak, tentara Ukraina juga terus berjuang. Pasukan Ukraina yang menyerang Kursk berusaha untuk memperluas wilayah pendudukan. Selain itu, drone Ukraina baru-baru ini mengebom area sekitar 6 km dari Lapangan Merah di Moskow.

Menlu Inggris: Pengiriman Rudal Iran ke Rusia Mengubah Sikap Barat terhadap Ukraina

Media Inggris melaporkan bahwa pemerintah Inggris akan segera mengizinkan Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow buatan Inggris untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia. Menurut Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, pengiriman rudal Iran ke Rusia adalah faktor kunci dalam perubahan sikap negara-negara Barat.

Keterangan gambar: Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy (kiri pertama) bersama Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken (kiri kedua) sedang bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kanan pertama).

Sebelumnya, AS dan Inggris khawatir bahwa situasi akan semakin memburuk, sehingga belum mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang target di dalam wilayah Rusia. Namun, menurut wawancara David Lammy dengan BBC di Kyiv, pengiriman rudal balistik Iran ke Rusia “jelas telah mengubah arah debat”, karena hal ini memungkinkan pasukan Moskow untuk “lebih mendalam masuk ke Ukraina.”

Lammy mengatakan, “Ini sangat berbahaya. Ketika kita melihat Rusia bekerja sama dengan mitra mereka, kita melihat rudal balistik dipindahkan dari Iran ke Rusia, penting bagi kita untuk mengambil lebih banyak tindakan untuk mendukung Ukraina memenangkan perang.”

AS juga sedang mengubah sikapnya. Presiden Joe Biden pada Selasa (10/9) menjawab pertanyaan terkait apakah AS akan mencabut pembatasan penggunaan senjata jarak jauh oleh Ukraina, dengan mengatakan bahwa pemerintah AS “sedang menangani masalah ini.”

Inggris telah menyediakan Ukraina dengan rudal Storm Shadow yang memiliki jangkauan sekitar 250 km, sejauh ini hanya digunakan untuk menyerang target Rusia di wilayah Ukraina yang diduduki.

Namun, pejabat tinggi Ukraina mengatakan bahwa mereka membutuhkan rudal untuk menargetkan pangkalan udara Rusia yang digunakan untuk meluncurkan bom luncur penghancur ke Ukraina. Senjata ini biasanya ditembakkan dari dalam wilayah Rusia. (jhon)