Pasukan Navy SEALs AS Dilatih untuk Menghadapi Invasi Tiongkok ke Taiwan

Secretchina.com

Menurut Financial Times, Pasukan Navy SEALs elit AS dari Tim Keenam telah menjalani pelatihan untuk menghadapi potensi invasi Tiongkok ke Taiwan. Pasukan angkatan laut khusus ini dikenal luas setelah sukses menyerang Pakistan pada 2011 dan menewaskan Osama bin Laden. Tim ini telah merencanakan dan melaksanakan pelatihan selama lebih dari setahun di pangkalan Dam Neck, Virginia, untuk potensi konflik di Selat Taiwan.

Latihan pasukan khusus Angkatan Laut ini adalah salah satu misi paling rahasia dan menantang dalam militer AS, dan tampaknya menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk mencegah Beijing mempertimbangkan penggunaan kekuatan untuk merebut Taiwan. 

Taiwan adalah negara demokratis berpenduduk 23,5 juta jiwa, yang jika diserang secara paksa, biayanya akan sangat mahal.

Meski Partai Komunis Tiongkok mengklaim kedaulatan atas Taiwan, namun sejak berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada tahun 1949, partai tersebut tidak pernah menguasai Taiwan. Taiwan memiliki pemerintahan sendiri, kebijakan luar negeri, dan sistem mata uang. Sebagian besar survei opini publik menunjukkan bahwa rakyat Taiwan menolak keras penyatuan dengan Tiongkok.

Meskipun AS tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan, AS adalah pemasok senjata utama Taiwan. Pada Juni lalu, AS menyetujui penjualan senjata senilai 360 juta dolar, yang mencakup peralatan militer seperti drone bersenjata dan sistem rudal.

Menurut undang-undang federal AS, Washington memiliki kewajiban untuk memastikan bahwa Taiwan memiliki kemampuan pertahanan diri. Namun, AS telah lama menerapkan kebijakan “strategic ambiguity” (ketidakjelasan strategis), tidak secara jelas menyatakan apakah akan melakukan intervensi militer langsung dalam konflik di Selat Taiwan.

Dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya kekhawatiran tentang potensi invasi Tiongkok ke Taiwan, dukungan AS untuk Taiwan semakin meningkat. Pentagon secara diam-diam telah mengirimkan pasukan khusus reguler ke Taiwan untuk membantu melatih militer Taiwan.

Misi Tim Keenam Pasukan Navy SEALs AS ini sangat rahasia. Menurut laporan Financial Times, sumber yang mengetahui rencana terkait Taiwan tidak memberikan detail lebih lanjut. Seorang juru bicara Pentagon menyatakan bahwa Departemen Pertahanan dan pasukannya sedang mempersiapkan dan melatih diri untuk berbagai kemungkinan skenario darurat.

Sementara itu, Tiongkok terus meningkatkan kekuatan angkatan lautnya, memperluas persenjataan nuklirnya, dan meningkatkan tekanan militer serta politik terhadap Taiwan untuk memaksa pulau itu menerima klaim kedaulatannya. Pada Mei lalu, setelah pelantikan Presiden baru Taiwan, William Lai Ching-te, Tiongkok melakukan serangkaian latihan militer di sekitar pulau Taiwan.

Meskipun demikian, Beijing juga mencoba meredakan ketegangan melalui jalur diplomatik untuk mencegah eskalasi konflik. Pada Selasa (10/9), Panglima Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Samuel Paparo, berbicara melalui telepon dengan Panglima Teater Selatan Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, Jenderal Wu Yanan. Ini adalah dialog langsung pertama antara pejabat militer tinggi kedua negara dalam dua tahun terakhir. Langkah ini menunjukkan bahwa kedua pihak perlahan-lahan memulihkan komunikasi militer tingkat tinggi untuk menghindari salah perhitungan dan eskalasi konflik di Laut China Selatan dan wilayah Taiwan.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan Komando Indo-Pasifik AS, Laksamana Paparo mendesak Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok untuk meninjau kembali tindakan-tindakan berbahaya dan provokatifnya di Laut China Selatan serta wilayah lainnya, guna mencegah situasi semakin memburuk. (Jhon)