EtIndonesia. Sebuah rumah sakit Thailand secara tidak sengaja menukar bayi dari satu keluarga dengan bayi dari keluarga lain.
Beruntung, salah satu ayah langsung menyadari kesalahan rumah sakit saat melihat bayinya tidak memiliki alis dan rambutnya tiba-tiba menjadi jauh lebih pendek.
Menurut Channel 3, setelah melihat perbedaan tersebut, sang ayah langsung mencari dokter untuk mendapatkan jawaban.
Sang ayah membuat unggahan di media sosial terkait kasus tersebut pada 24 Agustus. Di unggahan tersebut, dia mengatakan bahwa putrinya lahir pada 11 Agustus.
Karena napasnya cepat, bayi yang baru lahir itu dipisahkan dari ibunya dan dipindahkan ke unit perawatan intensif neonatal. Namun, pasangan itu mengunjungi bayi mereka setiap hari, mulai dari malam tanggal 12.
Meskipun rumah sakit melarangnya, sang ayah mengambil foto putrinya untuk ditunjukkan kepada keluarganya. Hal ini terus berlanjut setiap hari hingga tanggal 17, saat sang ayah langsung melihat perbedaan besar dengan apa yang diklaim rumah sakit sebagai bayi perempuannya yang baru lahir.
Dia melihat wajah bayi itu berubah, rambutnya lebih pendek, dan bahkan alisnya yang lebat pun tiba-tiba tidak nampak.
Tidak hanya perubahan fisik yang besar, gelang tangan yang bertuliskan namanya juga hilang.
Merasa ragu, sang ayah bertanya kepada staf rumah sakit yang meyakinkannya bahwa gelang tangan itu mungkin saja hilang saat mandi.
Pada tanggal 18, dia membawa bayi yang baru lahir itu pulang sesuai jadwal. Namun, dia tidak pernah bisa menghilangkan perasaan bahwa itu bukan putrinya.
Dia menelepon rumah sakit untuk bertanya lebih lanjut, tetapi staf hanya berkata: “Wajah bayi yang baru lahir berubah setiap hari.”
Pada tanggal 21, setelah mendapat dorongan dari teman-temannya, dia kembali ke rumah sakit bersama istrinya dan meminta tes darah.
Hasil tes menunjukkan bahwa bayi itu bukan anaknya. Kini, dengan marah dan sedih, sang ayah menuntut rumah sakit untuk mencari tahu keberadaan putrinya.
Melalui tes darah, mereka akhirnya dapat menemukan putrinya, yang telah ditukar dengan bayi pasangan dari Myanmar.
Untuk memastikan kepastian, tes DNA juga akan dilakukan. Dan pada tanggal 15 September, tes DNA tersebut mengonfirmasi kecurigaan sang ayah bahwa putrinya telah tertukar.
Rumah sakit mengakui kesalahan besar mereka dan mengatakan mereka akan memberi kompensasi dengan mengizinkan keluarga tersebut menerima perawatan kesehatan dari rumah sakit tanpa harus mengantre.
Sang ayah juga menuntut ganti rugi sebesar 200.000 bath Thailand (S$7.800) atas kerusakan yang ditimbulkan, dengan setengahnya diberikan kepada pasangan Myanmar tersebut. Menurut PPTV, rumah sakit telah setuju untuk membayar kedua keluarga tersebut dalam waktu dua minggu, tetapi mereka tidak menjamin jumlah penuh. (yn)
Sumber: mustsharenews