Tiongkok Rakit dengan Celah Keamanan, Militer Korsel Segera Bongkar 1.300 Kamera Pengawas Buatan Korea Palsu

Vision Times

Menurut laporan media Korea Selatan, baru-baru ini militer Korea Selatan telah membongkar 1.300 kamera pengawas yang dipasang di daerah perbatasan dan lokasi lainnya. Alasannya adalah karena kamera-kamera pengawas yang disuplai oleh perusahaan Korea tersebut dirakit di Tiongkok dan didesain agar rentan terpapar program jahat dari Tiongkok, yang dapat menimbulkan risiko kebocoran informasi.

Meskipun tidak ada informasi yang terbukti bocor akibat kasus ini, hal ini menguatkan tudingan yang sudah sering disuarakan bahwa “penggunaan komponen Tiongkok dalam kamera pengawas membawa risiko keamanan siber” bukanlah sekadar rumor.

Pada Rabu (11/9/2024), seorang pejabat pemerintah Korea Selatan menyatakan bahwa kamera pengawas yang disuplai oleh perusahaan H asal Korea, diduga berpotensi menyebabkan kebocoran informasi, sehingga pemerintah Korea Selatan pada 21 Agustus lalu memerintahkan investigasi menyeluruh dan pembongkaran 1.300 kamera pengawas tersebut.

Diketahui bahwa kamera-kamera ini tidak hanya dipasang di area perbatasan, tetapi juga di pangkalan angkatan darat, laut, dan udara serta lokasi latihan militer. Karena masalah anggaran, militer Korea Selatan baru mengganti 100 kamera, sehingga masih ada kekurangan 1.200 kamera yang perlu diganti.

Militer Korea Selatan telah menggunakan komponen Tiongkok selama 10 tahun, berisiko terkena infeksi program jahat

Selama bertahun-tahun, sudah ada tudingan bahwa peralatan pengawasan militer Korea Selatan berpotensi terinfeksi oleh program jahat dari pihak eksternal. Kamera-kamera pengawas yang digunakan oleh militer Korea Selatan diatur terhubung dengan alamat IP yang digunakan untuk menyebarkan program jahat dari Tiongkok.

Masalah ini berakar dari fakta bahwa perusahaan Tiongkok telah menetapkan alamat IP ini selama proses perakitan, kemudian mengirimkan produk tersebut ke perusahaan dalam negeri Korea. Server yang terhubung dengan kamera ini berada di Beijing, Tiongkok, dan mengakses situs web yang menyebarkan sejumlah besar program jahat.

Jika terinfeksi oleh program jahat, informasi intelijen gambar militer Korea Selatan dapat bocor ke pihak eksternal seperti Tiongkok, bahkan memungkinkan orang yang tidak berwenang mengakses sistem pengawasan.

Laporan dari stasiun televisi Korea Selatan, Channel A, menyebutkan bahwa tanpa disadari, militer Korea Selatan telah menggunakan kamera pengawas yang mengandung komponen Tiongkok selama 10 tahun sejak 2014.

Menurut sumber dari militer yang dikutip Channel A, kamera pengawas tersebut hanya memiliki cangkang yang diproduksi di Korea Selatan, sementara bagian dalamnya menggunakan komponen buatan Tiongkok. Pemasok kamera ini menipu militer dan mengirimkan perangkat tersebut. Bahkan, 30 di antaranya digunakan untuk memantau operasi keamanan di garis depan.

Selain itu, jalur penyimpanan informasi gambar dari kamera ini dapat diubah ke perangkat penyimpanan bergerak seperti USB. Hingga saat ini, masih belum jelas siapa yang mengatur fitur ini atau untuk tujuan apa.

Kementerian Pertahanan Korea Selatan menanggapi kasus ini dengan menyatakan bahwa karena masalah keamanan, mereka tidak dapat mengungkapkan informasi spesifik seperti waktu pemasangan, harga, dan jumlah kamera. Namun, Kementerian Pertahanan menekankan bahwa hingga saat ini belum ada insiden kebocoran informasi. Laporan dari TV Chosun menyebutkan bahwa hal ini terjadi karena kamera-kamera tersebut belum terhubung ke jaringan internet.

Sebelumnya, pada tahun 2020, militer Korea Selatan dalam inspeksi darurat juga menemukan bahwa kamera pengawas yang digunakan untuk memantau pantai ternyata diproduksi di Tiongkok meski diklaim sebagai buatan Korea. Pada komponen penting kamera ini juga ditemukan program jahat yang terhubung dengan server di Tiongkok, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa gambar intelijen militer bisa bocor melalui “pintu belakang.”

Profesor Lim Jong In (nama diromanisasi) dari Institut Teknologi Informasi Universitas Korea menekankan bahwa komponen yang diproduksi di Tiongkok sangat rentan terhadap program pintu belakang, kontrol jarak jauh, dan program jahat, yang membuat kemungkinan besar informasi dapat bocor ke Tiongkok.

Ia juga menekankan perlunya reformasi sistematis untuk menghilangkan risiko kebocoran informasi pada produk yang langsung terkait dengan keamanan nasional. (jhon)