Departemen Kehakiman AS Tuntut Anggota Militer Tiongkok atas Peretasan Jaringan Perusahaan dan Mencuri Rahasia Sensitif Amerika

Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada Selasa (17/9/2024) mengumumkan tuntutan terhadap warga negara Tiongkok, Jia Wei, di Chicago, Illinois. Ia didakwa karena secara ilegal meretas jaringan komputer sebuah perusahaan telekomunikasi Amerika Serikat, mencuri rahasia dagang, dan memberikan informasi tersebut kepada entitas di Tiongkok

Epoch Times

Menurut surat dakwaan yang dirilis oleh Departemen Kehakiman, Jia Wei adalah seorang anggota militer dari Unit 61786 Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok, yang merupakan bagian dari divisi intelijen informasi dan berada di bawah Departemen Ketiga, Biro Pertama dari Staf Umum Tentara Pembebasan Rakyat yang berlokasi di Distrik Haidian, Beijing, Tiongkok. Jia Wei ditugaskan untuk mendapatkan komunikasi dan informasi pihak ketiga melalui serangan peretasan komputer.

“Satu setengah tahun yang lalu kami memulai Gugus Tugas Teknologi Disruptif, yang bertujuan melindungi teknologi Amerika Serikat,” kata Asisten Menteri Perdagangan AS, Matthew Axelrod.

“Pengumuman hari ini menunjukkan bahwa upaya kami untuk melindungi teknologi sensitif Amerika—yang hingga kini telah menghasilkan 24 kasus pidana yang terbuka, dengan denda mencapai jutaan dolar, serta memasukkan beberapa entitas ke dalam daftar entitas—akan tetap teguh dan tak tergoyahkan,” tambahnya.

Inspektur Jenderal Departemen Pertahanan AS, Robert Storch, mengatakan, “Kami akan terus bekerja sama dengan Departemen Kehakiman serta mitra pemberantasan kejahatan untuk menggagalkan niat jahat para kriminal yang kegiatannya mengancam keamanan Amerika Serikat.”

Saat ini, Kantor FBI di Chicago sedang menyelidiki kasus ini.

Menurut dakwaan, pada Maret 2017, Jia Wei dan rekan-rekannya (termasuk anggota Unit 61786 lainnya) mengakses jaringan sebuah perusahaan Amerika tanpa izin, sekitar dua hari setelah perusahaan itu mengajukan gugatan perdata terhadap pesaing perusahaan Tiongkok atas pencurian rahasia dagang peralatan telekomunikasi.

Melalui akses tanpa izin ini, Jia Wei dan rekannya mencuri sejumlah besar dokumen dari perusahaan Amerika tersebut, termasuk peralatan komunikasi sipil dan militer, pengembangan produk, rencana pengujian, evaluasi internal produk, serta informasi bisnis terkait kompetitor.

Selama akses tanpa izin tersebut, Jia Wei dan rekan-rekannya mencoba memasang perangkat lunak jahat untuk mempertahankan akses ke jaringan perusahaan Amerika tersebut. Akses tanpa izin ini berlanjut hingga sekitar akhir Mei 2017.

Pada Maret 2022, jaksa mendakwa Jia Wei dengan enam dakwaan, termasuk penipuan telekomunikasi, konspirasi untuk melakukan peretasan komputer, peretasan komputer, dan pencurian identitas yang diperparah. Departemen Kehakiman menyatakan bahwa pengadilan telah mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Jia Wei.

Jika terbukti bersalah, Jia Wei bisa menghadapi hukuman maksimal 20 tahun penjara untuk setiap dakwaan penipuan telekomunikasi, maksimal 5 tahun penjara untuk setiap dakwaan konspirasi melakukan peretasan komputer, serta hukuman wajib tambahan 2 tahun untuk setiap dakwaan pencurian identitas yang diperparah.

Kasus ini muncul sehari setelah Departemen Kehakiman pada Senin (16/9/2024) mengumumkan tuntutan terhadap Song Wu, seorang karyawan perusahaan milik negara Tiongkok, AVIC (Industri Penerbangan Tiongkok). Song Wu didakwa karena mencoba meretas NASA, militer Amerika Serikat, universitas riset, dan target lainnya, dalam kasus lain yang melibatkan upaya ilegal Tiongkok untuk memperoleh teknologi dan rahasia dagang sensitif Amerika. (jhon)