Putin Perintahkan Ekspansi Militer Sebanyak 180.000 Tentara, Inggris Umumkan Penambahan Bantuan Militer untuk Ukraina

Pada Senin (16 September 2024), Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan ekspansi militer sebanyak 180.000  tentara, sehingga total kekuatan angkatan bersenjata Rusia mencapai 2,38 juta personil dengan 1,5 juta di antaranya merupakan personel tempur. Ini adalah ketiga kalinya Rusia memperluas kekuatan militer sejak invasi ke Ukraina

Zhao Fenghua dan Rong Yu – NTD

Mulai  Sabtu (14 September), militer Rusia mengadakan pameran di kota Rostov-on-Don di bagian selatan Rusia, memamerkan tank-tank dan senjata Barat yang disita dari Ukraina. Pameran ini akan berlangsung hingga 22 September 2024. Selama periode tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia membuka kantor rekrutmen untuk merekrut relawan yang akan bertempur di Ukraina.

“Orang-orang mendapatkan banyak informasi langsung tentang perang, sehingga mereka datang ke sini untuk memutuskan apakah akan bergabung,” kata petugas rekrutmen militer, Kirill Pakhomov.

Militer Ukraina mengumumkan bahwa  lebih dari dua setengah tahun perlawanan, mereka telah berhasil membunuh lebih dari 600.000 tentara Rusia.

Pada 15 September, Rusia melancarkan serangan ke kota Kharkiv di timur laut Ukraina. Sebuah bom menghantam gedung apartemen bertingkat tinggi, melukai sedikitnya 30 orang, termasuk tiga anak-anak.

Video menunjukkan gedung tersebut terbakar hebat dan mengeluarkan asap tebal. Petugas penyelamat tiba di lokasi untuk memadamkan api. Beberapa korban terluka parah dan dibawa ke ambulans.

Sehari sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa sejak minggu lalu, pasukan Ukraina telah bertempur lebih dari seratus kali dengan tentara Rusia, dengan pertempuran paling sengit terjadi di arah Kurakhove dan Pokrovsk.

“Kami mempertahankan posisi kami. Kami juga meninjau operasi di Kursk secara rinci,  setiap hari kami bertindak sesuai rencana,” ujarnya.

Pekan lalu, Ukraina meminta kepada negara-negara Barat agar Amerika Serikat dan Inggris mengizinkan penggunaan senjata jarak jauh yang mereka berikan, untuk memungkinkan Ukraina menyerang lebih dalam ke target Rusia dan melemahkan kemampuan serangan Moskow.

Menteri Luar Negeri Inggris David Lammy pada 15 September mengatakan bahwa Inggris  meningkatkan bantuan militer kepada Ukraina untuk membantu Ukraina melawan agresi Rusia.

“Penting bagi kami  meningkatkan pengeluaran untuk Ukraina, menyediakan peralatan militer senilai 3 miliar pound sterling setiap tahun selama perang terus berlanjut,” ujarnya. (Hui)