Basarnas Mencatat 3.991 Kecelakaan Kapal yang Terjadi dalam 5 Tahun

JAKARTA – Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Kabasarnas) Marsdya TNI Kusworo membuka kegiatan workshop “Strategi Kolaboratif Antar Instansi Dalam Penguatan Kesiapsiagaan Search and Rescue (SAR) Dalam Menunjang Keselamatan Pelayaran” di Hotel Novotel Gajah Mada Jl. Gajah Mada No. 188, Glodok, Taman Sari, Jakarta Barat, Senin (23/09/2024). 

Workshop yang diprakarsai Basarnas tersebut mengundang 23 kementerian/lembaga, 10 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan asosiasi, 6 civitas akademika, dan 34 perusahaan pelayaran. 

Workshop yang dipandu oleh presenter Fristian Griec dan ditayangkan live melalui channel youtube official Basarnas itu menghadirkan narasumber dari berbagai institusi yang kompeten di bidang pelayaran. 

Pada sesi pertama, menghadirkan narasumber dari Direktorat Kenavigasian Ditjen Hubungan Laut Kementerian Perhubungan dengan tema “Penguatan Maritime Safety Information (MSI) Untuk Meningkatkan Respon Darurat Pada Sektor Pelayaran”. Narasumber kedua  KNKT dengan tema “Analisa dan Evaluasi Kecelakaan Pelayaranan di Indonesia”. 

Narasumber ketiga dari Kementerian Luar Negeri dengan tema “Koordinasi Terpadu Memgenai Pelaporan WNA Dengan Perwakilan Negara Asing di Indonesia”. Dan, narasumber keempat dari Direktorat Kesiapsiagaan Basarnas dengan tema “Sinergitas Dalam Meningkatkan Kesiapsiagaan SAR Pada Sektor Pelayaran”. 

workshop “Strategi Kolaboratif Antar Instansi Dalam Penguatan Kesiapsiagaan Search and Rescue (SAR) Dalam Menunjang Keselamatan Pelayaran”

Pada sesi kedua, tema yang dibahas terkait penguatan kapasitas SAR maritime dengan menghadirkan narasumber dari PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry, Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP), dan Indonesian National Shipowners Association (INSA).

“Seperti kita ketahui, operasi SAR pada kecelakaan bidang pelayaran mendominasi dalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan data kami, dalam rentang tahun 2019 sampai dengan 2023, telah terjadi 3.991 kecelakaan yang mencakup berbagai insiden, mulai dari kapal penumpang tenggelam, kecelakaan kapal kargo, hingga kecelakaan kapal para nelayan akibat cuaca ekstrem,” ujar Kabasarnas.

“Karena itu, workshop ini penting dalam rangka kolaborasi lintas instansi dan peningkatan kesiapsiagaan mengatasi dan mengantisipasi potensi kecelakaan di sector pelayaran. Penguatan regulasi dan pengawasan diharapkan tidak hanya berdampak pada keselamatan sector pelayaran, tetapi juga dapat memberikan manfaat bagi ekonomi secara keseluruhan,” ujarnya dalam siaran pers Basarnas. 

Diharapkan, workshop tersebut dapat meningkatkan pemahaman tentang tantangan dan risiko di wilayah maritime, penguatan sinergitas untuk meningkatkan kesiapsiagaan pencarian dan pertolongan di Indonesia, mengidentifikasi tantangan dan peluang dalam koordinasi dan kolaborasi antar-instansi dalam meningkatkan kesiapsiagaan SAR, mendorong pemanfaatan teknologi dan inovasi untuk mendukung operasi SAR yang lebih responsif dan terpadu, serta membangun kerjasama yang berkelanjutan antara berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan kesiapsiagaan SAR. (*)