oleh Tang Rui dan Xiong Bin dari New Tang Dynasty TV
Gelombang baru wabah melanda Tiongkok, banyak orang terinfeksi, dan tingginya angka kematian pejabat Partai Komunis Tiongkok (PKT). Pada saat yang sama, bersamaan dengan liburan panjang Hari Nasional, virus demam berdarah juga menyebar di banyak daerah, menular tanpa kontak langsung dan rumah sakit penuh sesak dengan pasien.
Seorang warganet dari Tiongkok bernama Xiao Zhang mengatakan, “Sekarang saya tiba-tiba terjebak di tempat ini, hampir tidak bisa bergerak, tangga tidak bisa dinaiki, lift juga penuh sesak, jumlah orang terlalu banyak.”
Baru-baru ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Shanghai menerbitkan pengumuman bahwa virus demam berdarah menyebar di berbagai daerah. Mereka memperingatkan jika gejala ditemukan selama perjalanan liburan, segera mencari perawatan medis setempat.
Sebelumnya, virus demam berdarah telah menyebar di banyak daerah seperti Guangdong dan Yunnan. Menurut data yang diumumkan oleh Pusat Pengendalian Penyakit Guangdong, antara 16-22 September, ada 764 kasus baru di seluruh provinsi. Situasi sebenarnya tidak diketahui.
Seorang dokter di Tiongkok bernama Chun Xiao mengatakan, “Virus ini bisa menular meskipun tanpa kontak langsung, tidak ada obat khusus, dan juga tidak ada vaksin.”
Pada saat yang sama, virus COVID-19 juga menyebar dengan cepat di berbagai daerah. Warga melaporkan bahwa gelombang pandemi kali ini sangat ganas, banyak orang dewasa dan anak-anak terinfeksi.
Seorang dokter di Tiongkok, Xie Mindong, mengatakan, “Virus COVID-19 kembali menyebar, membuat banyak orang terkejut, banyak keluarga yang terinfeksi.”
Seorang warga Suzhou, Jiangsu, Wang Nyonya mengatakan, “Sekarang banyak yang mengalami demam dan flu, banyak virus yang menyebar. Cucu saya yang berusia 15 tahun terinfeksi virus. Saya sedang menjenguk cucu saya yang dirawat di rumah sakit, sudah dua hari. Sekarang rumah sakit penuh dengan orang, tidak ada tempat tidur, cucu saya bahkan dirawat di koridor.”
Beberapa warga dari berbagai daerah juga mengungkapkan bahwa gelombang pandemi kali ini sangat menular, ada peningkatan kasus kematian secara mendadak. Pemerintah menutupi peristiwa ini dan tidak melaporkannya.
“Virus ini mengalami perubahan dengan tingginya tingkat kematian. Ada yang tiba-tiba jatuh saat berjalan di jalanan dan tidak berhasil diselamatkan. Mereka lebih banyak berusia sekitar tiga puluh tahunan. Baru-baru ini, seorang rekan saya sedang makan, kemudian jatuh, dan tidak bisa diselamatkan. Ada aturan yang sangat ketat dari atasan, dokter tidak memberitahukan apa yang terjadi, ini sangat menakutkan,” ujar seorang warga Weihai, Shandong, bernama Yang.
Belakangan ini, tidak hanya warga biasa, tetapi juga pejabat tinggi PKT yang meninggal dalam jumlah besar. Pada September lalu, setidaknya 30 pejabat tinggi PKT meninggal dunia, termasuk beberapa pejabat tingkat provinsi dan kementerian serta jenderal militer, seperti mantan Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Provinsi Shandong Wang Yuxi, mantan Direktur Kantor Urusan Pasca-Pensiun Komando Militer Chengdu Jenderal Xu Yong, dan mantan Sekretaris Komite Hukum dan Politik Pusat PKT Ren Jianxin. Mereka semua adalah anggota PKT.
Sejak awal pandemi, Pendiri Falun Gong, Master Li Hongzhi, dalam tulisannya yang berjudul “Rasional” telah memperingatkan: wabah “virus PKT” (pneumonia Wuhan) kedatangannya adalah dengan maksud – dengan tujuan. Ia adalah datang untuk menyingkirkan partikel partai jahat – orang yang berjalan bersama partai jahat PKT.
Master Li Hongzhi juga memberikan cara untuk menghindari bencana: Menjauhlah dari partai jahat PKT, jangan berdiri di pihak partai jahat, karena di belakangnya adalah iblis merah, perilaku permukaannya adalah berandal, bahkan berani melakukan segala kejahatan. Dewa akan mulai memberantasnya, dan mereka yang berdiri di pihaknya juga akan disingkirkan.” (Hui)