EtIndonesia. NASA telah memproyeksikan bahwa perkembangan Matahari pada akhirnya akan menyebabkan kepunahan kehidupan di Bumi. Sementara Bumi akan terus mengorbit selama miliaran tahun, kehidupan di planet ini memiliki jangka waktu yang jauh lebih pendek.
Saat Matahari semakin matang, dia akan tumbuh menjadi raksasa merah, tetapi jauh sebelum itu, kecerahannya yang meningkat akan memaksa suhu Bumi meningkat, yang pada akhirnya membuatnya tidak dapat dihuni.
Meningkatnya suhu menyebabkan lebih banyak air menguap, memerangkap panas dalam siklus umpan balik yang dijuluki “efek rumah kaca yang lembap dan tak terkendali”. Proses ini akan membuat Bumi terlalu panas untuk mendukung kehidupan.
NASA percaya bahwa kehidupan di Bumi memiliki sekitar 1,5 miliar tahun tersisa hingga lautan mengering dan ekosistem runtuh. Saat suhu meningkat, planet ini akan menjadi sunyi, seperti Venus.
Pada fase-fase terakhirnya, Bumi akan menjadi planet yang mati dan terbakar. Matahari yang mengembang bahkan dapat melahap planet ini, mengubahnya menjadi sampah kosmik yang mengitari bintang yang sekarat.
Hasil NASA menyoroti kerapuhan kehidupan di Bumi. Keniscayaan kepunahan planet kita mendorong perlunya menyelidiki rumah alternatif yang layak bagi umat manusia di luar angkasa.(yn)
Sumber: thoughtnova