Setahun Perang Gaza, Kamala Harris Tegaskan Dukungan untuk Perjanjian Gencatan Senjata

Zhang Ting

Menjelang peringatan setahun perang Gaza, Wakil Presiden AS Kamala Harris menyatakan bahwa Washington akan terus menekan Israel dan negara-negara lain di Timur Tengah untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Menurut sebuah video singkat yang dirilis pada Minggu (6 Oktober), Harris dalam wawancara dengan CBS News untuk program 60 Minutes mengatakan bahwa upaya diplomasi dengan Israel adalah proses yang berkelanjutan.

Dalam wawancara tersebut, Harris menghindari pertanyaan tentang apakah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu adalah “sekutu yang benar-benar dekat.”

“Saya rasa, sejujurnya, pertanyaan yang lebih baik adalah apakah kami, rakyat Amerika, dan rakyat Israel telah membangun aliansi yang penting, dan jawabannya adalah ya,” katanya.

Harris menegaskan kembali posisi Amerika, yakni mendukung hak Israel untuk membela diri ketika menghadapi ancaman dari Iran dan kelompok militan yang didukung Iran seperti Hamas Palestina dan Hizbullah Lebanon.

“Saat ini, upaya diplomatik kami dengan para pemimpin Israel adalah proses yang berkelanjutan, dengan fokus yang jelas pada prinsip kami,” katanya. “Kami tidak akan berhenti menekan Israel dan para pemimpin Arab di kawasan tersebut.”

Pada 31 Mei, Presiden AS Joe Biden mengajukan rencana gencatan senjata tiga tahap untuk Gaza, tetapi kesepakatan belum tercapai antara Israel dan Hamas karena adanya perbedaan mengenai pertukaran tawanan Israel dan tahanan Palestina, serta permintaan Israel untuk mempertahankan kehadiran militer di wilayah perbatasan Gaza dan Mesir.

Pada Jumat (4 Oktober), Harris bertemu dengan komunitas Arab-Amerika dan pemimpin Muslim di Flint, Michigan, untuk menarik kembali dukungan dari para pemilih yang pro-Palestina, yang marah atas dukungan AS terhadap Israel dalam perang Gaza.

Wa’el Alzayat, CEO organisasi advokasi Muslim Emgage Action, mengatakan bahwa para peserta sangat kecewa dengan cara AS menangani krisis dan mendesak Harris untuk melakukan segala upaya untuk mengakhiri perang serta merumuskan kembali kebijakan AS di kawasan tersebut. (Jhon)