20 Tewas, 8 Terluka Setelah Pria Bersenjata Menembaki Penambang Batu Bara di Pakistan

EtIndonesia. Setidaknya 20 penambang tewas dan delapan lainnya terluka pada Jumat (11/10) dini hari ketika pria bersenjata tak dikenal menyerang tambang batu bara mereka di Provinsi Balochistan yang bergolak di Pakistan.

Insiden itu terjadi di wilayah Dukki di provinsi tersebut, Dunya News melaporkan.

Serangan itu adalah yang terbaru dalam serangkaian kekerasan di Pakistan. Serangan itu terjadi menjelang pertemuan puncak Organisasi Kerjasama Shanghai yang akan diadakan di ibu kota negara itu.

Menurut Ketua Distrik Dukki Haji Khair Ullah Nasir, para penyerang menggunakan granat tangan dan peluncur roket dalam serangan itu. Dia mengatakan bahwa ada sepuluh tambang batu bara yang terletak di daerah itu.

Nasir mengatakan bahwa para penyerang juga membakar mesin pertambangan sebelum melarikan diri dari tempat kejadian.

Setidaknya 20 penambang tewas dan delapan lainnya terluka.

Polisi, Korps Perbatasan (FC) paramiliter dan tim penyelamat bergegas ke tempat kejadian setelah serangan itu.

Sumber kepolisian mengatakan bahwa jumlah korban tewas mungkin akan bertambah karena beberapa anak di bawah umur yang terluka berada dalam kondisi kritis.

SHO Dukki Hamanyan Khan mengatakan orang-orang bersenjata itu pertama-tama mengumpulkan para penambang dalam kelompok-kelompok yang berbeda dan kemudian menembaki mereka.

Kontingen besar polisi dan FC telah menutup daerah tersebut dan meluncurkan operasi pencarian untuk menangkap para pelaku.

Pakistan telah menyaksikan lonjakan serangan teroris yang mengkhawatirkan pada tahun yang sedang berlangsung dengan jumlah korban jiwa pada tiga kuartal pertama melampaui jumlah yang tercatat sepanjang tahun 2023.

Sesuai Laporan Triwulanan ketiga (Q3) yang dikeluarkan oleh Pusat Penelitian dan Studi Keamanan (CRSS), jumlah korban jiwa meningkat menjadi setidaknya 1.534 pada tiga kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan dengan 1.523 pada tahun 2023.

Balochistan, yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan, merupakan rumah bagi pemberontakan kekerasan yang telah berlangsung lama. Kelompok pemberontak Baloch sebelumnya telah melakukan beberapa serangan yang menargetkan proyek-proyek CPEC.

Tentara Pembebasan Baloch (BLA) yang dilarang menuduh Tiongkok dan Islamabad mengeksploitasi provinsi yang kaya sumber daya alam tersebut, tuduhan yang ditolak oleh pihak berwenang. Mereka telah lama melakukan pemberontakan untuk mendapatkan tanah air yang terpisah.

Awal minggu ini, dua warga negara Tiongkok tewas dan 17 orang terluka dalam serangan bunuh diri oleh kelompok pemberontak Baloch yang menargetkan konvoi pekerja Tiongkok di dekat bandara tersibuk Pakistan di Karachi. (yn)

Sumber: ndtv