EtIndonesia. Menurut laporan dari media Inggris The Guardian, insinyur tempur Korea Utara sedang membantu pasukan Rusia meluncurkan rudal KN-23. Diketahui bahwa puluhan tentara Korea Utara dibagi menjadi beberapa kelompok di wilayah Rusia, bertugas mengoperasikan dan memelihara peluncur rudal KN-23.
Akun media sosial X, “@joni_askola,” menyatakan bahwa pada awal Oktober, serangan rudal Ukraina di wilayah Donetsk yang diduduki Rusia menewaskan 20 tentara, termasuk 6 perwira Korea Utara. Ini menunjukkan bahwa kekuatan militer Korea Utara secara diam-diam telah terlibat dalam perang Rusia-Ukraina.
Saat ini, belum ada informasi pasti apakah personel Korea Utara yang terlibat adalah insinyur militer atau prajurit, namun kehadiran mereka memperkuat bukti kerja sama militer erat antara Korea Utara dan Rusia.
Sebelumnya, dilaporkan bahwa setelah kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Korea Utara dan pertemuannya dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Korea Utara setuju untuk mengirim empat brigade yang terdiri dari sekitar 20.000 “insinyur militer” untuk membantu Rusia dalam dukungan logistik.
Menurut laporan The Guardian, insinyur militer Korea Utara sedang membantu pasukan Rusia meluncurkan rudal KN-23. Puluhan tentara Korea Utara di wilayah Rusia dibagi menjadi beberapa kelompok, bertugas mengoperasikan dan merawat peluncur rudal KN-23.
Laporan dari Kyiv Post menyebutkan bahwa Korea Utara tidak hanya memberikan dukungan logistik di medan perang Ukraina, tetapi juga mengirimkan teknisi militer untuk membantu pasukan Rusia.
Pada 3 Oktober, Ukraina kembali melancarkan serangan rudal yang berhasil menghancurkan beberapa target militer Rusia di Donetsk, menyebabkan kematian banyak tentara Rusia dan Korea Utara.
Informasi ini menarik perhatian internasional terhadap peran Korea Utara dalam perang Rusia-Ukraina dan memicu kecaman keras dari komunitas internasional atas keterlibatan Korea Utara dalam konflik ini. Banyak yang menilai bahwa tindakan Korea Utara semakin memperburuk konflik dan menantang perdamaian serta stabilitas internasional. Sekutu-sekutu yang mendukung Ukraina mendesak langkah-langkah yang lebih keras dan mengirim pasukan untuk membantu Ukraina dalam mengurangi tekanan di garis depan.(jhn/yn)