oleh Yu Liang – New Tang Dynasty Television
Pada Kamis (10/10/2024), Kremlin membantah bahwa Korea Utara mengirim pasukan untuk membantu Rusia di medan perang Ukraina. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy melakukan perjalanan mendadak ke Eropa untuk mencari lebih banyak dukungan dari negara-negara Barat.
Pada hari yang sama, Ukraina meluncurkan serangan drone terhadap pangkalan udara militer Rusia di Khanskaya. Pihak militer Ukraina menyatakan bahwa terdapat 57 pesawat tempur, termasuk Su-27, pesawat latih, dan helikopter di bandara tersebut, dan mereka sedang menilai kerugian di pihak Rusia.
Great to meet with @Keir_Starmer & @ZelenskyyUa in London this morning. We discussed the importance of stepping up support to #Ukraine. I also welcome that 🇬🇧 is committed to increasing defence spending to 2.5% of GDP. pic.twitter.com/WutIIdqM8L
— Mark Rutte (@SecGenNATO) October 10, 2024
Kremlin merespons dengan mengklaim bahwa pada Kamis, militer Rusia menembak jatuh lebih dari 90 drone Ukraina.
Mengenai laporan yang menyebutkan bahwa puluhan perwira militer Korea Utara membantu Rusia dalam menembakkan rudal Kn-23 yang disediakan oleh Pyongyang, pihak Rusia membantahnya. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menuduh bahwa laporan tersebut adalah “berita palsu”.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa Presiden Vladimir Putin diperkirakan akan bertemu dengan pemimpin Partai Komunis Tiongkok selama pertemuan puncak BRICS di Kazan pada 22 Oktober mendatang.
Di hari yang sama, Presiden Ukraina Zelensky mengunjungi Inggris, bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer dan Sekretaris Jenderal NATO yang baru, Mark Rutte, di Downing Street, London. Mereka membahas “rencana kemenangan” Ukraina dan arah masa depan Eropa setelah pemilihan presiden AS.
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyatakan, “Dari Washington hingga San Francisco, seluruh Amerika akan tidak aman jika Putin berhasil dalam perang di Ukraina.”
Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menambahkan, “Pertemuan ini tentu terkait dengan kedaulatan Ukraina, tetapi juga menyangkut kita semua.”
NATO mengumumkan bahwa pekan depan akan melancarkan latihan militer besar-besaran untuk mencegah ancaman Rusia yang didukung oleh PKT terhadap keamanan Eropa.
Mark Rutte menjelaskan, “Latihan nuklir tahunan ‘Steadfast Noon’ akan dimulai Senin (14 Oktober). Lebih dari 60 pesawat akan berpartisipasi, dengan fokus khusus pada Inggris, Laut Utara, Belgia, dan Belanda.”
Setelah pertemuan itu, Zelensky menuju Istana Élysée di Prancis untuk bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron. Zelensky menyatakan, “Kami membutuhkan dukungan Anda, dan saya berterima kasih atas semua yang telah dilakukan oleh pemerintah Macron.”
Kementerian Pertahanan Prancis mengumumkan bahwa jet tempur Mirage 2000 yang dijanjikan kepada Ukraina akan dikirim pada paruh pertama tahun depan.
Zelenskyy terus melanjutkan perjalanannya dengan cepat. Dia dijadwalkan tiba di Roma, Italia, Kamis malam untuk bertemu dengan Perdana Menteri Giorgia Meloni. Kemudian pada Jumat (11 Oktober) dia akan mengunjungi Berlin untuk bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz. Tujuan dari perjalanan ini adalah untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari negara-negara Barat sebelum pemilihan presiden AS. (Hui)