EtIndonesia. Pada Minggu, 13 Oktober, Pentagon mengumumkan bahwa Amerika Serikat akan menyediakan sistem pertahanan rudal THAAD (Terminal High Altitude Area Defense) untuk Israel, serta mengirimkan pasukan yang diperlukan untuk mengoperasikannya.
Menurut laporan Associated Press, juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Angkatan Udara Patrick Ryder, dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, atas perintah Presiden Joe Biden, telah mengizinkan pengerahan sistem pertahanan THAAD ke Israel. Dia menambahkan bahwa setelah dua kali serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada bulan April dan Oktober, sistem ini akan memperkuat pertahanan udara Israel.
Israel diperkirakan sedang mempersiapkan respons militer terhadap serangan Iran pada 1 Oktober, ketika Iran meluncurkan sekitar 180 rudal ke Israel.
Biden menyatakan pada hari Minggu bahwa dia setuju untuk mengerahkan sistem THAAD untuk melindungi Israel. Pernyataan ini dibuat saat ia mengunjungi pangkalan udara MacDill di Tampa, setelah meninjau kerusakan akibat badai di Florida.
Ryder menyatakan bahwa pengerahan ini “menegaskan komitmen kuat Amerika Serikat untuk membela Israel dan melindungi warga Amerika di Israel dari serangan rudal balistik lebih lanjut oleh Iran.”
Belum jelas dari mana sistem THAAD ini akan dikirim, dan kapan akan tiba di Israel. Juru bicara militer Israel, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, menolak memberikan jadwal kedatangan, tetapi menyampaikan terima kasih atas dukungan AS.
Setelah serangan oleh Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023, Amerika Serikat telah mengirimkan sistem THAAD dan lebih banyak baterai rudal Patriot ke Timur Tengah untuk melindungi pasukan AS di wilayah tersebut. Ryder juga menyebut bahwa AS telah mengirim sistem THAAD ke Israel pada 2019 untuk latihan.
Sistem THAAD akan melengkapi pertahanan udara Israel yang sudah sangat kuat, yang mencakup sistem independen untuk mencegat ancaman rudal jarak jauh, menengah, dan pendek. Sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS, yang telah digunakan selama beberapa dekade di Israel, baru-baru ini telah pensiun.
Menurut laporan pada bulan April dari Layanan Penelitian Kongres AS, Angkatan Darat AS memiliki tujuh sistem THAAD. Setiap sistem THAAD biasanya terdiri dari enam peluncur yang dipasang di truk, 48 interceptor, serta peralatan radar dan komunikasi, yang dioperasikan oleh sekitar 95 tentara.
Sistem THAAD dianggap sebagai pelengkap bagi sistem Patriot, tetapi memiliki jangkauan perlindungan yang lebih luas. Sistem ini dapat menargetkan ancaman rudal balistik jarak pendek hingga menengah dalam radius 150 hingga 200 kilometer , baik di dalam maupun di luar atmosfer.
Sistem THAAD dikembangkan oleh Badan Pertahanan Rudal AS, tetapi dioperasikan oleh Angkatan Darat AS. Disebutkan bahwa dana untuk sistem kedelapan telah dialokasikan dan dipesan, serta diperkirakan akan siap digunakan pada tahun depan. (jhn/yn)