EtIndonesia. Seorang gadis berusia 7 tahun kehilangan mata setelah baterai vape ‘meledak mengenai wajahnya’, menutupi kulitnya dengan asam baterai.
Ruby Grainger baru saja membeli es krim dari sebuah van yang diparkir di dekat rumahnya di pinggiran Kota Tallaght di Dublin ketika insiden itu terjadi.
Anak berusia tujuh tahun itu berjalan melewati api unggun – yang dinyalakan oleh pemuda di daerah itu – ketika baterai dalam kobaran api itu meledak dan pecahan-pecahan itu mengenai wajahnya.
Ibunya Ciara, 32 tahun, mengatakan kepada Irish Mirror: “Dia berjalan ke van itu dan ketika dia kembali, sesuatu meledak dan mengenai wajahnya.
“Yang saya dengar hanyalah teriakan, dia histeris, ketika dia sampai di rumah, saya hampir pingsan.
“Darah mengalir deras di wajahnya, saya mendekapnya di dada dan menelepon ambulans, saya panik.”
Ruby dilarikan ke Rumah Sakit Tallaght dengan ambulans dan pada malam yang sama ia dipindahkan ke Rumah Sakit Mata dan Telinga Royal Victoria.
Keluarganya diberi tahu bahwa dokter mengangkat matanya selama operasi darurat pada tanggal 5 Oktober.
“Dokter mengatakan bahwa ini adalah kasus pertama kerusakan seperti ini akibat kebakaran, mereka telah melihat ledakan tetapi kehilangan seluruh matanya, rongganya, semuanya,’ kata Ciara.
“Saya rasa saya tidak benar-benar tersadar bahwa anak itu sekarang tidak memiliki mata. Dalam sekejap seluruh hidupnya berubah, dan hidup saya juga, ketika dia kehilangan matanya, saya kehilangan mata saya.
“Jika saya bisa memberinya mata saya, saya akan melakukannya. Saya akan memberikan segalanya untuknya, dia baru berusia tujuh tahun, dan ini seharusnya tidak pernah terjadi padanya. Saya tidak percaya.”
Ibu empat anak itu mengatakan dokter yakin kerusakan itu disebabkan oleh asam baterai karena ‘bola matanya seperti kentang tumbuk’.
Ruby kecil tidak merasakan apa pun mengenai matanya, dan jenis kerusakan yang terjadi tidak disebabkan oleh benda fisik.
Setelah kecelakaan itu, seorang anggota keluarga memeriksa lokasi kebakaran, dan menemukan sisa-sisa beberapa vape yang terbakar, yang mengonfirmasi kecurigaan mereka.
Sebuah penggalangan dana telah diluncurkan untuk korban, yang harus memasang mata palsu.
Dokter berharap rongga mata Ruby akan pulih dengan cukup baik dalam enam minggu, sehingga dia bisa menjalani operasi.
Untuk seseorang yang masih sangat muda, dia harus menjalani sejumlah perubahan dalam hidupnya karena apa yang terjadi, termasuk harus pindah ke sekolah khusus untuk anak-anak tunanetra.
Ibunya berkata: “Ruby juga tidak akan pernah bisa bermain seperti dulu, Ruby juga harus belajar menjaga keseimbangan lagi karena memiliki sisi yang buta, dan yang paling besar adalah Ruby tidak lagi dapat melihat dengan mata kanannya.” (yn)
Sumber: metro