Jin Ran
Fokus hari ini: Sesuatu yang besar terjadi pada Putin? ! Tentara Ukraina meretas semua jaringan televisi nasional Rusia; serangan udara Israel terus memenggal puluhan ribu tentara Hizbullah dalam penyisiran darat; Rusia terkejut melihat tim pasukan khusus Hizbullah dan tentara Ukraina melakukan “Saving Private Ryan.”
Serangan Udara Israel Terus Menyerang Hizbullah, Puluhan Ribu Tentara Dikerahkan Pembersihan Darat
Pada 8 Oktober, Hizbullah sekali lagi menembakkan sekitar 100 roket ke kota Haifa dan Acre di Israel utara. Sekelompok roket segera muncul di atas kota Haifa. Sebuah video menunjukkan bahwa orang Israel tampaknya sudah terbiasa dengan hal ini dan terdengar tenang. Sedangkan rudal anti-pesawat Iron Dome Israel mulai terbang melintasi langit untuk mencegat, pemandangan itu bahkan lebih mengejutkan.
Tampaknya Hizbullah mengadopsi taktik serangan jenuh dengan meluncurkan ratusan roket secara bersamaan. Meskipun rudal Iron Dome memiliki kinerja perlindungan yang sangat baik, namun tetap ada ikan yang lolos dari jaring, warga setempat memflmkan pemandangan roket meledak ketika jatuh ke tanah, belum diketahui apakah ada korban jiwa.
Sejak serangan Hamas terhadap Israel setahun yang lalu, sebagian besar yang Anda lihat dan dengar dalam setahun terakhir adalah bagaimana tentara Israel menyerang dari semua sisi, menyerang dan menyapu bersih di Gaza dan sekarang di Lebanon.
Faktanya, situasi di Israel tidak pernah berhenti dalam setahun terakhir, marilah kita lihat ada berapa banyak roket dan rudal yang menyerang Israel dari semua arah. Hamas di Gaza menembakkan total 13.200 roket dan rudal. Hizbullah di Lebanon menembakkan 12.400 roket dan rudal ke Israel, yang sebanding dengan Hamas.
Iran juga menembakkan 400 rudal ke Israel ; 180 rudal lainnya datang dari Houthi di Yaman ; Masih ada 60 rudal dari Suriah. Jika dihitung-hitung, ada lebih dari 26.000 rudal dan roket dari berbagai jenis yang diarahkan ke Israel tahun ini, rata-rata lebih dari 70 bom muncul di atas kepala warga Israel setiap hari.
Sejujurnya, Israel benar-benar tahan pukul, jika negara lain mana pun di wilayah kecil itu pasti sudah hancur sejak lama. Meskipun Israel dikepung dari semua sisi, mereka masih bisa mengambil inisiatif, menyerang ke segala arah. Anda mungkin melawan Israel, tetapi Anda harus mengakui kekuatannya yang kuat.
Dilihat dari jumlah roket dan rudal yang diluncurkan, tidak mengherankan jika setelah Israel mengalahkan Hamas di Gaza, Israel berbalik dan menyelesaikan masalah dengan Hizbullah di Lebanon.
Kabar terkini, pada 7 Oktober, Israel mengirimkan Divisi 146 tambahan ke Lebanon untuk berperang melawan Hizbullah. Ini merupakan divisi keempat yang dikirim oleh tentara Israel. Jumlah total Pasukan Pertahanan Israel yang telah menginvasi Lebanon saat ini melebihi 15.000. Sekitar 450 anggota Hizbullah tewas dalam penyisiran darat, termasuk lebih dari 30 perwira pasukan Hizbullah. Pada saat yang sama, operasi penghancuran Israel tidak pernah berhenti.
Pada 27 Oktober, tentara Israel sekali lagi mengirimkan 100 pesawat tempur dan membom lebih dari 120 sasaran Hizbullah, Suhail Hussein, kepala markas “Hizbullah”, terbunuh. Selain itu Husseini, direktur logistik Hizbullah yang bertanggung jawab mengangkut senjata dari Iran, juga dihabisi.
Pada hari yang sama, tentara Israel mengumumkan bahwa mereka telah mendirikan area terlarang militer di daerah perbatasan antara Lebanon selatan dan Israel, yang sepenuhnya memisahkan elemen Hizbullah dari tanah Israel. Oleh karena itu, pemerintah Israel memberi tahu penduduk Israel bahwa mereka sekarang dapat kembali ke rumah mereka di perbatasan utara.
Sesuatu yang Besar Terjadi di Kremlin? Militer Ukraina Meretas Semua Jaringan Televisi Pemerintah Rusia
Sesuatu yang besar pasti terjadi di Moskow! Pada 8 Oktober malam, beberapa orang Rusia di jalanan memfilmkan sejumlah besar mobil polisi dan ambulans menuju Kremlin. Yang tidak biasa adalah tak disangka muncul tiga kelompok konvoi berturut-turut yang bergegas menuju Kremlin dengan kecepatan kilat.
Mengenai situasi darurat ini, karena pejabat Rusia tetap bungkam, menyebabkan rumor menyebar ke seluruh dunia. Salah satu rumor yang paling populer adalah Putin tiba-tiba sakit dan muntah darah.
Oleh karena itu, setidaknya ada tiga kelompok personel keamanan medis bergegas ke Kremlin. Terlepas dari apakah ini rumor atau bukan, satu hal yang dapat dipastikan bahwa ada sesuatu terjadi di Kremlin malam itu, dan itu bukan masalah sepele.
Banyak orang mungkin tidak menyadari bahwa hari pertama, 7 Oktober, adalah hari ulang tahun Putin yang ke-72. Dikabarkan bahwa Putin menghabiskan hari itu di kantor dan menerima surat ucapan selamat dari Xi Jinping dan Kim Jong-un. Pada hari ini juga Ukraina menyerang gudang minyak terbesar di Krimea, yang paling dipedulikan Putin. Api telah berkobar selama lebih dari 48 jam dan belum padam hingga saat ini ; Sedangkan Rusia juga mengalami serangan siber skala besar, serangan dari Ukraina. Seberapa seriuskah itu?
Situs web perusahaan televisi dan radio milik negara di seluruh Rusia tidak dapat diperbarui pada Senin pagi, dan saluran berita bergulir “Russia 24” tidak dapat diakses sama sekali. Ketika netizen mengklik, mereka melihat sebaris teks “503 Layanan Tidak Tersedia. Tidak ada server yang tersedia untuk menangani permintaan ini.”
Putin benar-benar berada dalam masalah baru-baru ini. Pertama, perintah tegas yang diteriakkannya bahwa tentara Ukraina harus diusir dari wilayah Kursk Rusia pada 1 Oktober tidak berpengaruh sama sekali.
Dan, tentara Ukraina masih memperluas Wilayah pendudukannya di Kursk ; Pertama, pada 1 Oktober, Putin mengutuk Israel karena membunuh pemimpin Hizbullah ; Pada 2 Oktober, Putin memerintahkan Israel untuk segera menarik pasukannya dari Lebanon ; Pada 3 Oktober, Putin bahkan menyatakan untuk mendukung Iran dalam melakukan pembalasan terhadap Israel ; Kemudian mengarah pada 3 Oktober malam itu dan 4 Oktober pagi, Israel mengebom dua pangkalan militer Rusia di Suriah, lalu Putin tiba-tiba berhenti menyebut Israel.
Pasukan Khusus Hizbullah Muncul di Rusia, Pasukan Ukraina melakukan “Saving Private Ryan”
Meski Israel belum selesai. Para pejabat Israel segera mengumumkan bahwa sistem peringatan dini pertahanan udara Israel bernama “Lampu Merah”, yang telah diuji dalam pertempuran sebenarnya, telah dikirim ke Ukraina dan sedang dipasang serta di-debug.
Sistem peringatan dini ini dapat secara efektif mengidentifikasi rudal, roket dan drone, bahkan dapat melacak rudal yang sedang terbang secara akurat.
Para pejabat Ukraina menyatakan bahwa mereka dengan cepat mengintegrasikan sistem peringatan dini Israel dengan senjata pertahanan udara Ukraina yang sudah ada, yang diharapkan akan sangat meningkatkan kemampuan pertahanan udara Ukraina.
Faktanya, alasan yang memicu Israel untuk langsung mengebom pangkalan militer Rusia di luar negeri bukan hanya pidato Putin, tetapi penemuan Israel bahwa tidak hanya Iran berada di belakang Hizbullah, tetapi Rusia juga salah satunya.
Selain dua pangkalan militer yang membantu mentransfer senjata Iran ke Hizbullah, diketahui juga bahwa anggota unit yang disebut “Pasukan Redwan” di bawah Hizbullah sebenarnya berasal dari Rusia.
“Pasukan Redwan” ini merupakan cabang Hizbullah yang beroperasi di Suriah. Baru-baru ini media mengungkapkan bahwa tentara “Pasukan Redwan” memakai ban lengan Hizbullah. Belakangan diketahui bahwa orang-orang tersebut adalah anggota pasukan operasi khusus Hizbullah dari Rusia.
Perang Rusia-Ukraina masih berlangsung, yang paling berbahaya selamanya adalah para prajurit yang berada di garis depan, sedangkan hal yang paling menyakitkan bagi para prajurit mungkin adalah jatuh ke tangan musuh. Setiap orang seharusnya pernah melihat film laris Hollywood pemenang penghargaan “Saving Private Ryan”.
Operasi serupa baru-baru ini terjadi di medan perang Ukraina. Pada 8 Oktober, empat tentara Ukraina dari Brigade Komando ke-3 Angkatan Darat Ukraina diserang oleh tentara Rusia saat berpindah posisi. Mereka ditangkap secara tiba-tiba dan dibawa ke hutan terdekat. Namun, segera ditemukan oleh drone Brigade Komando ke-3. Maka tentara Ukraina segera membentuk tim tanggap darurat penyelamat, menaiki kendaraan lapis baja M113 buatan Amerika dan segera berangkat untuk melancarkan serangan mendadak.
Di bawah tekanan kuat dari senjata berat M113, tentara Rusia sama sekali mengabaikan para tahanan di belakang mereka. Keempat tentara Ukraina ini mengambil kesempatan untuk melarikan diri dan kembali ke front sendiri.
Bagi para prajurit yang melarikan diri ini, mungkin yang paling mereka rindukan adalah kembali dan bertemu dengan keluarga mereka. Dan, seorang tentara Ukraina yang mendapatkan kesempatan libur bergilir, akhirnya saat yang indah untuk memeluk anak-anaknya yang berharga telah tiba.
Mungkin banyak keluarga militer Ukraina yang tidak seberuntung itu. Seorang ibu Ukraina membawa anaknya ke jalan, ketika dia bertanya kepada putranya, “Di mana ayah?”, anak itu langsung berlari ke depan.
Bagi sebagian bayi Ukraina yang sama sekali tidak tahu apa-apa tentang dunia, konsep ayah mungkin selamanya hanya sekedar foto yang bisa dicium.(lin)