EtIndonesia. CNN pada 19 Oktober mengutip laporan dari tiga narasumber terkait, menyebutkan bahwa Departemen Pertahanan AS sedang menyelidiki kebocoran informasi rahasia yang berkaitan dengan rencana balas dendam Israel terhadap Iran. Informasi tersebut mencakup pemindahan senjata Israel, latihan peluncuran rudal dari udara ke darat, dan kepemilikan senjata nuklir. Salah satu sumber mengonfirmasi keaslian dokumen tersebut.
Kebocoran informasi rahasia tinggi AS, melibatkan rencana balasan Israel terhadap Iran
Sebuah akun Telegram bernama “Middle East Spectator” pada tanggal 18 Oktober memposting sebuah dokumen rahasia yang bertanggal 15 dan 16 Oktober, yang kemudian beredar di internet. Dokumen ini ditandai sebagai “sangat rahasia” dan hanya diperuntukkan bagi Amerika Serikat dan sekutunya dalam “Five Eyes” — Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada CNN bahwa kebocoran ini “sangat mengkhawatirkan.” Dokumen yang bocor menggambarkan Israel tampaknya sedang bersiap untuk menyerang Iran, salah satunya adalah dokumen dari Badan Intelijen Geospasial Nasional (National Geospatial-Intelligence Agency) yang menjelaskan rencana Israel untuk memobilisasi amunisi.
Dokumen lainnya berasal dari Badan Keamanan Nasional (National Security Agency) yang menguraikan bagaimana Angkatan Udara Israel berlatih menggunakan rudal udara-ke-darat, yang juga diyakini sebagai persiapan untuk menyerang Iran.
Laporan CNN menyatakan bahwa kebocoran militer yang serius ini terjadi saat hubungan AS-Israel sedang tegang, yang pasti akan membuat orang Israel marah, karena mereka telah bersiap untuk membalas serangan rudal Iran pada 1 Oktober. Setiap kali terjadi kebocoran seperti ini, Biro Investigasi Federal (FBI), Pentagon, dan lembaga intelijen AS akan secara otomatis memulai penyelidikan bersama.
Seorang pejabat AS menyatakan bahwa pemerintah telah memulai penyelidikan terhadap kebocoran ini, dan saat ini sedang menyelidiki siapa yang memiliki akses untuk membaca dokumen yang diduga berasal dari Pentagon tersebut. FBI menolak untuk merespons masalah ini.
Mengungkap kepemilikan nuklir Israel
Ada juga dokumen yang mengungkapkan bahwa AS tidak melihat tanda-tanda bahwa Israel berencana menggunakan senjata nuklir terhadap Iran. Ini secara tidak langsung mengakui fakta yang selama ini ditolak Israel untuk diakui secara terbuka, yaitu bahwa negara tersebut memiliki senjata nuklir; namun, AS tidak melihat tanda-tanda rencana penggunaan senjata nuklir oleh Israel terhadap Iran.
Mantan Asisten Wakil Menteri Pertahanan AS, sekaligus pejabat CIA, Mick Mulroy mengatakan : “Jika rencana taktis Israel untuk membalas serangan Iran pada 1 Oktober yang bocor ini benar, itu akan menjadi kebocoran yang sangat serius.” Dia juga menambahkan: “Kerjasama masa depan antara AS dan Israel mungkin akan menghadapi tantangan, kepercayaan adalah kunci dalam hubungan kedua negara, dan kebocoran ini akan mengikis kepercayaan tersebut.”
Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (Office of the Director of National Intelligence, ODNI) dan Pentagon menolak untuk berkomentar. Seorang pejabat AS lainnya berkata: “Kedua dokumen (yang bocor) ini sangat mengkhawatirkan, tapi belum sepenuhnya fatal. Yang benar-benar mengkhawatirkan adalah, apakah masih ada lebih banyak dokumen yang bocor.” Saat ini masih belum jelas bagaimana dokumen-dokumen ini bisa bocor, dan apakah itu karena serangan hacker atau ada yang sengaja membocorkannya. Pada bulan Agustus lalu, Iran dilaporkan telah mencuri email kampanye Trump melalui serangan hacker, dan AS telah sangat waspada terhadap aktivitas hacker Iran.(jhn/yn)