EtIndonesia. Pada hari Minggu (20/10), SpaceX milik Elon Musk berhasil meluncurkan 20 satelit untuk anak perusahaan “Eutelsat Group” yaitu “Eutelsat OneWeb” ke orbit.
Pada pukul 01:13 dini hari waktu timur AS, roket Falcon 9 SpaceX diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California, membawa satelit V1 milik perusahaan “Eutelsat OneWeb”. Tahap pertama Falcon 9 kembali ke Bumi sesuai rencana, mendarat di Zona Pendaratan No. 4 Vandenberg sekitar delapan menit setelah lepas landas.
SpaceX juga memposting video di platform media sosial X yang menunjukkan “penyelesaian penempatan satelit Eutelsat” di luar angkasa. Setelah satelit berhasil ditempatkan di orbit, “Eutelsat Group” mengeluarkan pernyataan yang menyatakan bahwa “satelit telah berhasil dipisahkan dari kendaraan peluncuran dan dibagi menjadi 10 kelompok dalam 20 menit, dengan pengumpulan sinyal dari 20 satelit telah dikonfirmasi.”
CEO grup tersebut, Eva Berneke, mengatakan dalam pernyataan yang dirilis oleh grup tersebut: “Kami sangat senang melihat keberhasilan peluncuran dan penempatan satelit OneWeb yang baru. Satelit-satelit ini akan meningkatkan layanan jaringan kami dan meningkatkan efisiensi keseluruhan untuk klien kami.” Dalam hal pendapatan, Eutelsat adalah operator satelit terbesar ketiga di dunia.
Pada bulan September tahun lalu, Eutelsat Prancis mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan merger dengan “OneWeb” Inggris, dan membentuk “Eutelsat Group” baru, dengan anak perusahaan termasuk Eutelsat dan Eutelsat OneWeb.
“Ini adalah peluncuran satelit pertama OneWeb setelah merger,” kata CEO grup tersebut, Berneke, dalam wawancara dengan Reuters. “Kami akan meluncurkan lebih banyak satelit dalam beberapa tahun ke depan.”
“Eutelsat Group” memiliki lebih dari 600 satelit di orbit dekat Bumi, menyediakan layanan untuk perusahaan penyiaran, perusahaan telekomunikasi, dan stasiun radio. Klien grup tersebut termasuk operator telekomunikasi seperti Orange Prancis dan Telstra Australia, dan sedang dalam negosiasi dengan perusahaan lain seperti AT&T Amerika.
Berneke mengatakan bahwa perusahaan juga sedang dalam pembicaraan dengan maskapai penerbangan untuk menyediakan layanan konektivitas di pesawat, termasuk penjelajahan internet, dengan pendapatan yang diharapkan akan meningkat mulai tahun depan. (jhn/yn)