EtIndonesia. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengklaim pada Kamis (24/10) bahwa mereka telah menewaskan seorang Komandan Hamas yang ikut serta dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan. Komandan tersebut, Mohammad Abu Itiwi, juga merupakan anggota staf badan bantuan PBB di Jalur Gaza.
IDF menuduh bahwa Itiwi bekerja dengan Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) sejak Juli 2022.
Saat mengumumkan pembunuhannya, Juru Bicara IDF Daniel Hagari menuduh Itiwi, yang terbunuh pada Rabu (23/10), terlibat dalam penculikan dan pembunuhan warga sipil Israel.
UNRWA tidak menjelaskan tuduhan Israel bahwa Itiwi adalah anggota stafnya. Namun, badan tersebut mengumumkan pada Rabu (23/10) bahwa salah satu anggota stafnya tewas dalam serangan udara Israel di Gaza tengah.
Pernyataan IDF muncul pada saat negosiator AS dan Israel diperkirakan akan berkumpul di Doha untuk memulai kembali perundingan menuju kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera di Gaza.
Qatar dan Mesir telah bertindak sebagai mediator antara Israel dan Hamas dalam perundingan selama berbulan-bulan yang gagal pada bulan Agustus tanpa kesepakatan untuk mengakhiri pertempuran yang dimulai ketika kelompok militan Palestina melancarkan serangan ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober 2023.
David Barnea, kepala badan intelijen Mossad, juga akan melakukan perjalanan ke Doha pada hari Minggu (27/10).
Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Direktur CIA William Burns akan menghadiri perundingan tersebut.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken melakukan perjalanan ke Timur Tengah minggu ini dengan harapan untuk menghidupkan kembali perundingan setelah kematian pemimpin Hamas Yahya Sinwar, yang menurut Washington merupakan hambatan utama untuk mencapai kesepakatan. (yn)