ETIndonesia. Pengiriman tentara Korea Utara untuk membantu Rusia menarik perhatian internasional. Dalam komunikasi militer Rusia yang disadap oleh militer Ukraina, tentara Rusia menghina tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia sebagai “orang Tiongkok sialan.”
Melansir laman CNN, pada Jumat (25 Oktober), Direktorat Intelijen Pertahanan Ukraina merilis sebuah audio yang disadap pada malam hari 23 Oktober dari kanal transmisi terenkripsi Rusia. Audio tersebut menunjukkan ketidakpuasan tentara Rusia terhadap cara komando tentara Korea Utara.
Tentara Rusia menyebut tentara Korea Utara yang akan datang sebagai “Batalyon K” dan berbicara dengan nada meremehkan, pada satu titik menyebut mereka sebagai “orang Tiongkok sialan.”
Dalam audio tersebut, seorang tentara Rusia menggambarkan rekan tentaranya, “Dia berdiri di sana, matanya terbelalak, seperti … dia datang ke sini dan berkata, sialan, apa yang harus kita lakukan dengan mereka ini.”
Berdasarkan audio tersebut, otoritas Rusia berencana untuk menyediakan satu penerjemah dan tiga perwira senior untuk setiap 30 tentara Korea Utara, hal ini sangat tidak disukai oleh tentara Rusia. Seorang tentara berkata, “Di antara 30 orang itu, harus ada tiga perwira senior. Darimana kami mendapatkannya?”
Seorang tentara lain berkata, “Saya katakan kepada Anda, besok akan ada 77 komandan batalyon yang datang, termasuk komandan batalyon, wakil komandan batalyon, dan lain-lain.”
Menurut intelijen Korea Selatan, Korea Utara berencana mengirim 12.000 pasukan khusus ke Rusia, dan saat ini sudah mengirim 3.000 orang yang sedang dilatih di Rusia. Presiden Ukraina Zelenskyy menyatakan bahwa tentara Korea Utara dijadwalkan untuk dikerahkan ke garis depan perang Rusia-Ukraina paling cepat pada 27 Oktober.
Saat ini, Tiongkok, Korea Utara, dan Rusia semua berbicara ambigu mengenai pengiriman tentara Korea Utara untuk membantu Rusia.
Seorang pejabat tinggi Kementerian Luar Negeri Korea Utara baru-baru ini menyatakan di media partai Korea Utara, “Jika ada hal seperti ini, saya pikir itu juga sesuai dengan norma internasional.” Ini dianggap sebagai pengakuan tidak langsung pengiriman pasukan.
Belum diketahui mengapa tentara Rusia menyebut tentara Korea Utara yang dikirim sebagai “orang Tiongkok sialan.”
Sebelumnya, seorang ahli hukum yang berada di Australia, Yuan Hongbing, membocorkan kepada “secret china news” bahwa Partai Komunis Tiongkok sedang menyediakan senjata ke Rusia melalui Korea Utara dan menyediakan perlengkapan militer untuk 100.000 tentara khusus Korea Utara yang bersiap untuk secara rahasia masuk ke medan perang di Rusia. Sementara itu, opini internasional yang menyebutkan “ketidakharmonisan Tiongkok-Korea Utara” mungkin merupakan pelepasan asap oleh Beijing untuk menutupi kebenaran tentang bantuan militer Tiongkok ke Rusia melalui Korea Utara.
Penyebutan “orang Tiongkok sialan” juga tampaknya menunjukkan diskriminasi tentara Rusia terhadap orang Tiongkok yang membantu Rusia.
Baru-baru ini, beberapa tentara bayaran Tiongkok yang membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina mengunggah video mengeluhkan diskriminasi yang mereka alami dalam angkatan bersenjata Rusia. Mereka sering dipaksa melakukan pekerjaan fisik berat seperti memotong kayu, dan perlakuan mereka selama pelatihan militer juga dianggap kelas rendah. Di medan perang, mereka sering dianggap sebagai “umpan meriam,” siap dikirim untuk menyerang dan dapat ditinggalkan kapan saja.
Seorang tentara bayaran Tiongkok dalam video tersebut berkata, “Bisa hidup sehari saja sudah merupakan keberuntungan.” Seorang tentara bayaran Tiongkok lainnya dalam video panggilan dengan tentara bayaran Tiongkok lain menuturkan, bahwa hanya di garis depan tempatnya bertugas, sudah ada lebih dari seratus lima puluh orang Tiongkok yang tewas, dan banyak keluarga mereka yang tidak menerima santunan. (jhon)
Sumber : NTDTTV.com