EtIndonesia. Menteri Pertahanan Rusia menyatakan bahwa militer Rusia telah melakukan serangkaian latihan senjata nuklir baru di bawah pengawasan Presiden Vladimir Putin. Belakangan ini, Putin telah menyerukan penyesuaian aturan penggunaan senjata nuklir Rusia sebagai alat penangkal.
AFP melaporkan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan: “Pasukan angkatan darat, laut, dan udara yang memiliki kemampuan penangkal strategis… telah melakukan latihan, dan meluncurkan satu misil balistik antarbenua.”
Kementerian tersebut menyebutkan bahwa misil itu diluncurkan dari sebuah situs pengujian di Semenanjung Kamchatka, di wilayah Timur Jauh Rusia. Dalam latihan ini, kapal selam militer Rusia di Laut Barents di Arktik dan Laut Okhotsk di wilayah Timur Jauh Rusia juga meluncurkan misil lainnya. Kementerian menekankan bahwa latihan ini sangat sukses, dan misil yang diluncurkan telah “mencapai target.”
Putin telah beberapa kali menyebutkan kemungkinan menggunakan senjata nuklir selama serangan Moskow terhadap Ukraina dan pada bulan September menyarankan agar aturan penggunaan senjata nuklir dilonggarkan.
Putin secara pribadi memantau latihan nuklir strategis Rusia, meluncurkan tiga misil balistik antarbenua
Di tengah berlanjutnya perang Rusia-Ukraina, Rusia mengadakan latihan besar-besaran senjata nuklir strategis pada 29 Oktober dan melakukan uji coba misil nuklir darat, laut, dan udara di bawah pengawasan Presiden Putin. Tujuan latihan ini adalah untuk mensimulasikan respons terhadap potensi serangan dari Barat, dan militer Rusia meluncurkan misil balistik antarbenua “Yars” dari kosmodrom Plesetsk, dengan target adalah lapangan tembak Kura di Semenanjung Kamchatka; kapal selam nuklir Rusia di Laut Okhotsk dan di Laut Barents juga masing-masing meluncurkan misil balistik antarbenua “Bulava” dan “Sineva”.
Pesawat pengebom strategis jarak jauh Tu-95MS Rusia juga menyelesaikan misi peluncuran misil jelajah selama latihan. Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan setelah latihan bahwa semua misil telah mengenai target dengan presisi, dan semua tugas latihan telah selesai. Putin berpartisipasi dalam latihan ini melalui video dari Kremlin dan menekankan bahwa Rusia tidak berniat terlibat dalam perlombaan senjata baru, tetapi akan terus mempertahankan kekuatan nuklirnya.
Dia menyatakan: “Senjata nuklir hanya sebagai sarana terakhir untuk memastikan keamanan nasional.”
Putin juga menyebutkan bahwa triad nuklir (kekuatan nuklir darat, laut, dan udara) masih merupakan jaminan yang dapat diandalkan atas kedaulatan dan keamanan Rusia, memiliki efek penting untuk stabilitas global, keseimbangan nuklir, dan keseimbangan kekuatan.
Putin juga menyatakan bahwa tingkat modernisasi persenjataan nuklir militer Rusia telah mencapai 94% dan akan terus mendorong rencana peningkatan senjata untuk Angkatan Roket Strategis, termasuk sistem peluncuran statik dan bergerak yang lebih akurat dan cepat, serta memperkuat kemampuan pertahanan anti-misil untuk menghadapi ancaman strategis modern. Dia menekankan bahwa kekuatan nuklir Rusia akan menjadi jaminan keamanan “pamungkas” bagi negara.(jhn/yn)