ETIndonesia. Baru-baru ini, Kepolisian Kerajaan Kanada mengumumkan bahwa mereka telah memusnahkan pusat produksi dan distribusi narkoba terbesar di negara itu yang berlokasi di British Columbia. Dalam operasi tersebut, mereka juga menyita sejumlah besar senjata ilegal, narkoba sintetis, dan bahan kimia terkait.
“Menurut informasi yang kami dapat, polisi telah menyita basis utama narkoba ini, yang bertanggung jawab untuk memproduksi dan mendistribusikan jumlah fentanyl dan sabu yang belum pernah terjadi sebelumnya ke Kanada dan luar negeri,” ujar Asisten Komisaris Kepolisian Kerajaan Kanada, David Teboul.
Setelah penyelidikan mendalam selama beberapa bulan, pada 25 Oktober, Kepolisian Kerajaan Kanada melancarkan operasi terhadap sindikat kejahatan transnasional, menyerbu pabrik pembuatan narkoba di Falkland, British Columbia, dan beberapa lokasi terkait di Surrey. Saat ini, satu tersangka telah ditangkap dan menghadapi enam tuduhan terkait narkoba dan senjata api.
David Teboul menjelaskan, “Penyidik menyita sekitar setengah ton narkoba keras, termasuk 54 kilogram fentanyl, 390 kilogram methamphetamine, 35 kilogram kokain, 15 kilogram ecstasy, dan 6 kilogram ganja.”
Polisi mengatakan, fentanyl yang disita, baik produk jadi maupun prekursor kimianya, setara dengan 95,5 juta dosis mematikan, dengan nilai total diperkirakan mencapai 485 juta dolar Kanada. Total narkoba yang disita cukup untuk membunuh seluruh populasi Kanada dua kali.
David Teboul menambahkan, “Penyidik juga menemukan 89 senjata api, termasuk puluhan pistol, senapan serbu AR-15, dan senapan mesin, banyak di antaranya siap pakai. Operasi pencarian juga menemukan beberapa perangkat peledak, banyak amunisi, peredam suara, magasin berkapasitas besar, rompi antipeluru, dan 500.000 dolar AS dalam bentuk tunai.”
Selama proses penyelidikan, penyidik menemukan beberapa batch methamphetamine yang sudah siap untuk dikirim dan diekspor.
Dengan bantuan dari Layanan Perbatasan Kanada, polisi mengintersepsi 310 kilogram methamphetamine.
David Teboul menyimpulkan, “Penyelidikan masih berlangsung, dan penyidik kami sedang mencari tahu sumber umum dari bahan kimia ini serta semua pihak yang terlibat.”
Dari Januari 2016 hingga Maret 2024, hampir 48.000 orang di Kanada meninggal karena narkoba yang mengandung fentanyl. (jhon)
Sumber : NTDTV.com