EtIndonesia. Kawula muda sekarang terobsesi dan bergantung pada ponsel, namun tanpa menyadari akan efek samping yang ditimbulkannya sangat serius, beberapa diantaranya bahkan kehilangan nyawa karena itu.
Pada Jum’at (1/11) seorang pria di Malaysia meninggal karena tersengat listrik saat menggunakan stop kontak di bus untuk mengisi daya ponselnya, jari-jarinya bahkan terbakar menjadi hitam. Di Thailand, seorang gadis berusia 12 tahun yang diam-diam memainkan ponsel saudara perempuannya yang sedang diisi daya, malangnya dia tertidur dan meninggal karena tersengat listrik.
Remaja Malaysia Berusia 18 Tahun ‘Mengisi Daya Ponsel di Bus’ Tewas Tersengat Listrik, Jari-jarinya Gosong Terbakar
Menurut laporan media, pada tanggal 1 November, seorang remaja laki-laki Malaysia berusia 18 tahun, Mohamad Nur Asymawi Jasmadi, sedang dalam perjalanan bus jarak jauh dari Penang menuju Kuala Lumpur. Tak lama setelah bus berangkat, Jasmadi tiba-tiba berteriak dan mulutnya seketika berbusa, membuat panik di antara penumpang lainnya yang langsung menghubungi sopir. Petugas medis yang tiba di tempat kejadian langsung memastikan remaja tersebut telah meninggal.
Investigasi polisi menemukan bahwa tangan kiri Jasmadi mengalami luka bakar parah, ujung kabel pengisi daya ponselnya meleleh, dan ponselnya juga terlalu panas. Oleh karena itu, diperkirakan pada saat kejadian, korban sedang menggunakan stop kontak di samping tempat duduknya untuk mengisi daya ponselnya dan tidak sengaja tersengat listrik.
Departemen Transportasi Malaysia menyatakan bahwa pihak berwenang terkait telah terlibat dalam investigasi untuk mencegah tragedi serupa terjadi lagi, sambil memastikan keselamatan penumpang.
Gadis Berusia 12 Tahun Tidak Mendengarkan Nasihat Ayahnya, ‘Bermain Ponsel yang Sedang Diisi Daya oleh Kakaknya’ dan Meninggal karena Kesetrum
Beberapa hari yang lalu, media Thailand melaporkan bahwa seorang gadis berusia 12 tahun menggunakan ponsel kakaknya yang sedang diisi daya tanpa sepengetahuan orang lain, dan tidak sengaja kesetrum hingga meninggal saat bermain ponsel tersebut.
Menurut penuturan ayah gadis tersebut, yang berusia 36 tahun, pada tanggal 28 Oktober sekitar pukul 5 sore, saat dia sedang menyadap getah karet di kebun karet, putrinya yang berusia 12 tahun mengambil ponsel kakaknya yang sedang diisi daya di rumah di sebelah, dan ketika dia pulang, dia menemukan bahwa putrinya telah meninggal karena kesetrum, dalam kondisi masih memegang ponsel di tangannya.
Setelah menemukan putrinya kesetrum, dia segera membawa putrinya keluar dari kebun karet dan meminta bantuan di toko kelontong di pinggir jalan. Meskipun relawan setempat segera memberikan pertolongan pertama dan membawanya ke rumah sakit, sayangnya sudah terlambat, putrinya dinyatakan telah meninggal.
Sang ayah mengatakan bahwa putrinya sering bermain ponsel sambil mengisi daya dan dia selalu mengingatkannya agar tidak melakukan itu, namun putrinya tidak pernah mendengarkan, dan akhirnya terjadi kejadian tragis ini.
Kakak perempuan korban mengungkapkan bahwa dia sedang tidur saat adiknya mengambil ponsel untuk bermain, dan ketika dia sadar, adiknya sudah dalam kondisi sekarat, mulutnya bahkan mengeluarkan darah. Adiknya mungkin sudah tersengat listrik selama 20 menit, dia berusaha mencabut pengisi daya dan bersama ayahnya segera membawanya ke rumah sakit, namun sayang nyawanya tidak bisa diselamatkan.
‘The Daily World’ Thailand melaporkan bahwa keluarga korban pada hari Rabu (30 Oktober) pagi mengadakan pemakaman untuk gadis tersebut di sebuah kuil di Provinsi Rayong, Thailand, dalam suasana penuh kesedihan, sementara para biksu mendoakan arwahnya.”Ibu muda meninggal mendadak setelah begadang sambal bermain ponsel. Nenek: Saat meninggal, matanya masih menatap layar ponsel.
Selain itu, ada seorang ibu muda yang meninggal mendadak karena terlalu lama bermain ponsel di malam hari. Menurut laporan media daratan Tiongkok, seorang ibu berusia 27 tahun di Zhejiang, yang memiliki dua anak, meninggal mendadak akibat syok jantung setelah bermain ponsel semalaman, dan saat ditemukan, matanya masih menatap ponsel, sementara layar masih berada di halaman belanja online.
Dikatakan bahwa ibu tersebut sering berbaring di tempat tidur sambil bermain ponsel setelah merawat kedua anaknya tidur, biasanya sekitar pukul 1 atau 2 pagi, dan akibatya menjadi tragedi. Wanita bermarga Dong ini memiliki dua anak, putri sulung berusia 6 tahun dan putra bungsu berusia 2 tahun. Neneknya pergi ke kamarnya di pagi hari untuk membangunkannya makan sarapan, tetapi dia tidak bergerak sama sekali. Ketika neneknya mendekat, fia terkejut menemukan Dong terbaring diam di sisi tempat tidur, matanya masih menatap ponsel, tetapi tubuhnya sudah kaku.
Diketahui bahwa Dong hanya memiliki waktu untuk bermain ponsel setelah kedua anaknya tidur, berbaring di tempat tidur untuk berbelanja online dan melihat pesan di media sosial, sering begadang, dan seiring waktu, ia pun terbiasa begadang. Karena kebiasaan tidur larut malam, ia sering mengalami insomnia, dan tidak bisa tidur tanpa melihat ponsel, sering kali saat bermain, waktu sudah menunjukkan dini hari.(jhn/yn)