Rekor Dunia: Orang Belanda Berjalan Tanpa Alas Kaki Melintasi Amerika Selama 260 Hari

EtIndonesia. Seorang pria Belanda yang dikenal sebagai ‘The Barefoot Dutchman’ berjalan dengan tanpa alas kaki dari Los Angeles ke Times Square untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan mental pria dan telah mencetak rekor dunia Guinness dengan perjalanan selama 260 hari itu.

Barefoot Dutchman Menciptakan Rekor Dunia Baru

Dilaporkan oleh Algemeen Dagblad, NL Times, dan New York Post, pada tanggal 2 November, seorang vetaran tentara Belanda, Anton Nootenboom, menyelesaikan perjalanannya berjalan tanpa menggunakan alas kaki melintasi Amerika dengan jarak lebih dari 5100 kilometer. Manajer kampanye ‘Barefoot Dutchman’, Jeroen Swolfs mengumumkan berita tersebut.

Dalam wawancara dengan media, Nootenboom, yang berusia 37 tahun, menyatakan bahwa selama delapan setengah bulan terakhir, dia telah berjalan sejauh 5100 kilometer. Hal pertama yang ingin dia lakukan sekarang adalah memakai kaus kaki dan sepatu.

“Mereka akan ada di sana, tepat di garis finish. Saya hampir lupa bagaimana rasanya (memakai sepatu).”

Pada 17 Februari tahun ini, Nootenboom, yang pernah bertugas di Afghanistan, memulai tantangan berjalan tanpa memakai alas kaki di Amerika: dari Pantai Santa Monica di California ke Times Square di New York. Perjalanan berjalan tanpa alas kaki Nootenboom bertujuan untuk menarik perhatian internasional terhadap kesehatan mental pria. Untuk menciptakan rekor dunia, Nootenboom tidak boleh memakai apa pun di kakinya selama berjalan, bahkan plester. Meskipun dia bisa memakai kaus kaki dan sepatu saat istirahat, dia memutuskan untuk tidak melakukannya.

Nootenboom, yang dikenal sebagai ‘The Barefoot Dutchman’, diikuti oleh 1,3 juta orang melalui akun Facebook, Instagram, dan TikToknya. 

Tentang perjalanannya di Amerika, Nootenboom mengatakan: “Ini adalah petualangan berjalan tanpa alas kaki yang sangat sulit bagi saya.” 

Mengenai kondisi jalan, Nootenboom menuturkan: “Anda harus melewati gurun dan salju, dan pasti ada serpihan kaca di tanah. Ketika ban mobil pecah, ada paku logam di dalamnya, jadi saya harus mencabutnya dari kaki saya.”

 “Bulan pertama lebih menarik karena kulit saya masih sangat lembut… Kemudian kakimu akan terpapar beton jalan, dan itu menjadi kasar seperti kertas amplas. Kerikil kecil akan masuk ke dalam luka-luka itu.”

Perjalanan berjalan tanpa alas kaki Nootenboom di Amerika tidak dilakukan sendirian, dia ditemani oleh pacarnya yang mengemudikan camper van dan seekor anjing.

Nootenboom mengatakan: “Tempat kami tidur setiap malam penuh dengan kejutan. Kami tidak pernah tahu di mana kami akan berakhir. Di kota besar ada tempat parkir Walmart dengan kamar mandi.”

Namun, tempat berkemah tidak selalu ideal. Nootenboom mengatakan: “Tetapi di barat, tentu saja, kebanyakan adalah gurun. Jadi kami hanya berkemah di tempat yang tidak berpenghuni, bertahan dengan makanan kaleng. Kami tidur di hutan nasional. Kadang-kadang, kami menginap di hotel untuk mandi.” 

Sementara tamu hotel lain terkejut melihat Nootenboom tidak memakai sepatu.

 “Mereka melihat saya seolah-olah saya datang dari Mars,” katanya.

Orang baik yang mereka temui di sepanjang jalan juga menawarkan rumah mereka sebagai tempat tinggal.

Nootenboom menuturkan: “Kami bertemu mereka di taman anjing atau kafe di mana saja. Kami mulai berbicara tentang apa yang kami lakukan, dan mereka mengundang kami untuk tinggal di rumah mereka.”

Pengalaman Nootenboom Setelah Pensiun

‘The Barefoot Dutchman’ telah bertugas selama 10 tahun di militer Belanda dan tiga kali ditugaskan di Afghanistan. Setelah meninggalkan militer Belanda, dia menjual semua hartanya dan memutuskan untuk melakukan perjalanan, yang pada akhirnya merugikan kesehatan mentalnya, dan pada tahun 2018, dia jatuh ke dalam depresi berat.

Nootenboom menuturkan: “Saya patah hati, tekanan finansial yang besar, tidak menemukan pekerjaan yang sesuai… Saya akhirnya kembali ke sebuah hostel… usia saya baru 30-an, berbaring di tempat tidur susun, menyadari bahwa saya benar-benar kehilangan arah hidup saya.” 

“Selama sepuluh tahun, yang saya lakukan hanyalah berpura-pura menjadi semak-semak. Saya menjalani hidup yang sangat terarah di militer… tapi sekarang tiba-tiba saya kehilangan arah.”

Selama tinggal di dekat pantai di Sydney, Australia, saat Nothumbum mulai berjalan tanpa alas kaki agar bisa fokus, dia segera menyadari bahwa tidak mengenakan sepatu atau kaus kaki saat berjalan sangat membantu kesehatan mentalnya..

Nootenboom menuturkan: “Saya selalu mengira ini adalah perilaku kaum hippie. Tapi kemudian saya mulai merasakan muatan bumi, itu memiliki energi tertentu, kita seharusnya berjalan dengan kaki telanjang sehingga kita bisa mendapatkan energi itu. Begitu Anda bersentuhan langsung dengan tanah, Anda mulai menghasilkan zat kimia kebahagiaan.”

Karakter ‘The Barefoot Dutchman’ Nootenboom lahir pada tahun 2019, ketika dia naik ke base camp Mount Everest dengan kaki telanjang, sebuah prestasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Pada tahun 2021, dia berjalan tanpa alas kaki sekitar 3058 kilometer dari Cairns ke Sydney, di , Australia, menciptakan rekor jarak jalan tanpa alas kaki terjauh.

Pada bulan Januari lalu, orang Polandia, Pawel Durakiewicz, memecahkan rekor itu. Terkait hal tersebut, Nootenboom menyatakan bahwa dia berencana untuk mencetak lebih banyak rekor dunia.(jhn/yn)