Pada 4 November 2024, dilaporkan bahwa wilayah Valencia, Spanyol, mengalami banjir besar yang menyebabkan setidaknya 217 korban jiwa dan jumlahnya terus bertambah. Pada Minggu (3 November 2024), pihak berwenang melaporkan bahwa di wilayah yang terkena banjir, ditemukan sebuah mobil milik seorang wanita yang terjebak di terowongan bawah tanah saat terbawa arus lumpur. Wanita tersebut bertahan selama 72 jam dan berhasil diselamatkan dengan selamat
ETIndonesia. Seorang wanita di dalam mobil selamat setelah terjebak di tumpukan mobil. Mengutip laporan dari kantor berita CNA dan media Inggris The Guardian, Kepala Departemen Perlindungan Masyarakat Komunitas Otonom Valencia, Martin Perez, pada 2 November mengatakan kepada para relawan, “Setelah tiga hari, kami menemukan seseorang yang masih hidup di dalam mobil.” Para relawan langsung memberikan tepuk tangan meriah.
Perez kemudian menjelaskan kepada situs berita lokal Levante bahwa ketika banjir melanda kawasan tersebut, mobil wanita itu, bersama dengan banyak mobil lainnya, terseret oleh arus air yang kuat. Mobil tersebut akhirnya terbawa hingga ke sebuah terowongan di kota Benetusser, di mana wanita itu terjebak di dalam mobilnya dan terhimpit di bawah tumpukan mobil lainnya.
Pada 1 November 2024, setelah banjir bandang, mobil dan puing-puing memblokir terowongan di persimpangan kota Benetousse dan Alfafar, dan unit pencarian dan penyelamatan sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. (David Ramos/Getty Images)
Ketika departemen penyelamatan darurat sedang mencarinya di dekat tempat dia terjebak pada 1 November, mereka mendengar seseorang memanggil “dokter, dokter”. Mereka bergegas menuju tempat asal suara tersebut dan menemukan bahwa sumber suara tersebut berasal dari sekumpulan kendaraan.
Tim penyelamat menghabiskan waktu berjam-jam membersihkan kendaraan dan puing-puing yang menghalangi jalan sebelum membebaskan wanita tersebut. Dia dirawat di tempat kejadian dan kemudian dibawa ke rumah sakit.
Pada 1 November 2024, setelah banjir bandang, mobil dan puing-puing memblokir terowongan di persimpangan kota Benetousse dan Alfafar, dan unit pencarian dan penyelamatan sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. (David Ramos/Getty Images)
Pada 1 November 2024, setelah banjir bandang, mobil dan puing-puing memblokir terowongan di persimpangan kota Benetousse dan Alfafar, dan unit pencarian dan penyelamatan sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. (David Ramos/Getty Images)
Media Spanyol menggambarkan proses penyelamatannya sebagai sebuah “keajaiban,” sekaligus menjadi secercah harapan di tengah bencana yang memilukan ini.
Hujan deras pada 29 Oktober memicu banjir besar di Spanyol, yang menyebabkan setidaknya 217 orang tewas, sementara jumlah korban hilang belum dapat dipastikan.
Menurut laporan Agence France-Presse (AFP), pada 3 November malam, Badan Meteorologi Nasional Spanyol (AEMET) mengeluarkan peringatan baru tentang hujan deras. Pihak berwenang memperingatkan warga di daerah terdampak di Komunitas Otonom Valencia untuk tetap di rumah.
Seorang jurnalis AFP melaporkan bahwa AEMET telah mengeluarkan “peringatan merah,” dengan prediksi curah hujan mencapai 90 milimeter dalam sejam. Saat hujan mulai turun, polisi menggunakan pengeras suara untuk memperingatkan warga Valencia dan daerah sekitarnya agar segera kembali ke rumah. (Hui)
Sumber : NTDTV.com