EtIndonesia. Penemuan ini membawa kebahagiaan sekaligus kesedihan bagi Joan. Putrinya yang sesungguhnya sekarang memanggilnya “Ibu,” namun anak yang dia besarkan tidak lagi melakukannya.
Claire, yang merasa seperti orang asing, mengaku bahwa dia pernah merasa dirinya diadopsi karena tak mirip dengan “ibunya”.
Pada tahun 1967, Claire lahir pukul 22:20 di sebuah rumah sakit di West Midlands, Inggris. Setelah Joan, ibu kandungnya, menggendongnya sebentar, bayi itu dibawa ke ruang bayi agar Joan bisa beristirahat.
Joan hanya sempat menggendong putri kandungnya beberapa menit sebelum mereka tertukar di ruang bayi rumah sakit.
Malam itu, setelah tengah malam, Jessica lahir dan juga dibawa untuk dirawat oleh staf medis—hal ini umum terjadi di Inggris saat itu.
Jessica dan Claire bukan nama asli mereka; nama tersebut diberikan untuk melindungi identitas mereka.
Pagi harinya, kedua bayi itu tertukar secara tidak sengaja. Meski rambut Jessica lebih terang dibandingkan dengan semua anggota keluarga Joan, Joan tidak curiga sama sekali—siapa yang akan menyangka bahwa profesional medis bisa melakukan kesalahan seperti itu?
Lebih dari 50 tahun kemudian, Tony, saudara kandung Jessica yang sebenarnya adalah saudara kandung biologis Claire, menerima alat tes DNA sebagai hadiah Natal. Dia hanya perlu mengirimkan sampel air liurnya untuk dianalisis, tanpa menyangka hasilnya akan mengungkapkan sesuatu seperti ini.
Awalnya semuanya tampak normal, hingga dia menyadari ada kesalahan penulisan nama saudara perempuannya—seharusnya tertulis Jessica, bukan Claire.
Karena ayahnya telah meninggal 10 tahun lalu dan ibunya hidup sendirian, Tony tidak ingin membuat ibunya, Joan khawatir, sehingga dia menghubungi Claire untuk menyelidiki hal ini.
Tony menjelaskan kepada BBC tentang apa yang dia tulis kepada Claire.
“Halo, namaku Tony. Aku sudah melakukan tes DNA ini. Kamu muncul sebagai saudara kandungku. Kupikir ini mungkin kesalahan. Bisakah kamu menjelaskannya?”
Claire telah melakukan tes yang sama dua tahun sebelumnya, dan merasa bingung dengan hasilnya—tidak ada hubungan dengan tempat asal orangtuanya, dan ada sepupu pertama yang belum pernah dia temui.
Pada tahun 2022, dia diberitahu bahwa seorang saudara telah muncul di silsilah keluarganya—Tony.
Berbicara tentang masa kecilnya, Claire mengatakan: “Aku merasa seperti orang asing, tidak ada kemiripan, baik dari penampilan maupun sifat.
“Aku pikir, ‘ya – aku diadopsi’.”
Ketika mereka memberi tahu Jessica, dia merasa sulit menerima kenyataan ini, dan BBC melaporkan bahwa Jessica tidak ingin diwawancarai sebagai bagian dari cerita ini. Joan mengakui bahwa hubungannya dengan “putrinya” sudah tidak sama lagi sejak saat itu.
Dengan sedih, Joan menyampaikan bahwa “putrinya” kini tidak lagi memanggilnya “Ibu.”
Keesokan harinya, Claire bertemu dengan ibu kandungnya, Joan.
Mengulas momen itu, Claire berkata: “Aku menatapnya dan berkata, ’Oh Tuhan, aku punya matamu! Kita punya mata yang sama. Oh Tuhan, aku mirip dengan seseorang!’”
Joan menambahkan:“Rasanya seperti menemukan kembali sesuatu yang hilang. Aku merasa, dia terlihat seperti diriku di masa muda.”
Tragisnya, ibu kandung Jessica, yang membesarkan Claire, meninggal awal tahun ini.
NHS, layanan kesehatan publik di Inggris, mengakui kesalahan mereka dan akan memberikan kompensasi kepada kedua wanita dan semua yang terlibat.
Joan menjelaskan bahwa meskipun Jessica tidak lagi memanggilnya “Ibu,” kini Claire melakukannya—dan mereka menjadi sangat dekat.
Joan menambahkan: “Bagiku tidak ada bedanya jika Jessica bukan anak kandungku. Dia tetap anakku dan akan selalu begitu.” (yn)
Sumber: unilad