EtIndonesia. Tentara Korea Utara yang bergabung di garis depan perang di Ukraina atas nama Rusia kini mendapatkan akses internet bebas untuk pertama kalinya — dan mungkin menggunakannya untuk menonton banyak konten pornografi, menurut sebuah laporan yang belum bisa dikonfirmasi oleh pejabat Pentagon.
Pejuang dari negara tertutup ini terlibat dalam pertempuran di Ukraina untuk pertama kalinya pada hari Senin (4/11) — namun kabarnya mereka telah melawan “setan” yang berbeda sebelum menginjakkan kaki di medan pertempuran, berdasarkan laporan tersebut.
Para tentara tersebut dilaporkan terlibat dalam “pertempuran” lain sejak mendapatkan kebebasan internet, menurut seorang koresponden dari Financial Times.
“Sumber yang biasanya dapat dipercaya mengatakan bahwa tentara Korea Utara yang dikirim ke Rusia belum pernah memiliki akses internet tanpa batas sebelumnya. Akibatnya, mereka tenggelam dalam pornografi,” tulis komentator urusan luar negeri Financial Times, Gideon Rachman, dalam sebuah unggahan di X.
Rachman tidak memberikan konteks lebih lanjut mengenai bagaimana sumbernya mengetahui kebiasaan internet 10.000 tentara Korea Utara yang dikirim Kim Jong-un untuk memperkuat upaya perang Putin.
“Sebagai hiburan, kedengarannya menarik, tetapi saya tidak bisa mengonfirmasi kebiasaan internet atau ‘kegiatan tambahan’ tentara Korea Utara di Rusia,” kata juru bicara Departemen Pertahanan, Letnan Kolonel Angkatan Darat Charlie Dietz, kepada media Task and Purpose.
“Kami fokus pada aspek-aspek yang lebih serius dari keterlibatan Korea Utara, jika ada, dalam operasi militer Rusia. Untuk akses internet, itu pertanyaan yang lebih baik diarahkan ke Moskow. Saat ini, perhatian kami tetap pada mendukung Ukraina dan menangani masalah keamanan regional yang lebih signifikan.”
Publikasi militer tersebut melaporkan bahwa dampak lanjutan dari mengekspos tentara Korea Utara yang secara psikologis dan budaya terlindungi terhadap dunia pornografi internet grafis belum diketahui. (yn)