EtIndonesia. Dengan pertimbangan risiko keamanan nasional, pemerintah Inggris pada hari Rabu (6/11) memerintahkan perusahaan yang terdaftar di Tiongkok, FTDIHL (Future Technology Devices International Holding Ltd), untuk menjual 80.2% sahamnya di perusahaan chip Skotlandia—Future Technology Devices International Limited (FTDI).
Pemerintah Inggris menyatakan dalam pengumumannya bahwa perintah tersebut meminta FTDIHL untuk menjual 80.2% saham Future Technology Devices International dalam jangka waktu yang ditentukan sesuai prosedur yang ditetapkan.
Pemerintah Inggris mengungkapkan kekhawatiran bahwa teknologi semikonduktor yang dikembangkan di Inggris dan kekayaan intelektual terkait mungkin digunakan dengan cara yang melanggar keamanan nasional Inggris.
Perusahaan Future Technology Devices International, yang berpusat di Glasgow, Skotlandia, adalah perusahaan komponen semikonduktor non-wafer Skotlandia yang fokus pada pengembangan teknologi Universal Serial Bus (USB). Perusahaan ini didirikan pada tahun 1992 oleh CEO saat ini, Fred Dart, dengan produk awal yang digunakan untuk chipset papan induk komputer pribadi, dengan IBM sebagai salah satu pelanggan utama di awal.
Perusahaan mengembangkan, memproduksi perangkat dan perangkat lunak driver yang digunakan untuk mengubah transmisi serial RS-232 atau TTL menjadi sinyal USB, sehingga mendukung perangkat tradisional untuk komputer modern. Perusahaan juga menyediakan layanan desain Integrated Circuit (IC) khusus dan layanan konsultasi desain produk, terutama di bidang perangkat elektronik.
FTDI memiliki kantor di Singapura, Taiwan, dan Portland, Oregon, AS, serta memiliki anak perusahaan di Tiongkok. Manufakturnya ditangani oleh subkontraktor di kawasan Asia Pasifik.
Pada tahun 2014, FTDI menunjuk distributor baru di pasar Tiongkok—Shanghai Jingxi Electronic Information System Co., Ltd. Pada tahun 2016, FTDI mendirikan perusahaan independen bernama Bridgetek, yang fokus pada Microcontroller Unit (MCU) dan Embedded Video Engine (EVE). (jhn/yn)