EtIndonesia. Menteri Luar Negeri Estonia, Margus Tsahkna, menyatakan bahwa tempat tinggal Duta Besar Estonia untuk Ukraina, Annely Kolk, di Kyiv telah diserang oleh drone Rusia pada hari Kamis (7/11).
Pada Jumat (8/11), Tsahkna menulis di platform media sosial X: “Kemarin pagi, bangunan di Kyiv tempat Duta Besar @AnnelyKolk tinggal telah diserang oleh drone Rusia. Beruntung, dia tidak terluka.”
Dia juga menulis dalam postingannya: “Tidak ada yang aman di Ukraina sampai Rusia menghentikan agresinya. Ukraina membutuhkan lebih banyak sistem pertahanan udara untuk melindungi warganya. Kita tidak boleh menganggap ini sebagai hal yang biasa.”
Tsahkna melampirkan sebuah foto gedung apartemen yang mengepulkan asap, tetapi tidak menyebutkan lokasi spesifiknya. Menurut postingannya, gedung itu diyakini sebagai tempat tinggal Duta Besar Kolk di Kyiv.
Kementerian Luar Negeri Estonia di platform media sosial X mengulang postingan Tsahkna. Menurut laporan ERR, lembaga penyiaran nasional Estonia, pada hari Jumat, Kolk tidak terluka dan masih bisa tinggal di gedung tersebut.
Laporan tersebut menyatakan bahwa serangan drone berlangsung selama 8 jam pada malam hari Kamis, saat duta besar dan pasangannya bersembunyi di shelter di bawah gedung apartemen. Setelah ancaman bahaya berlalu, mereka kembali ke tempat tinggal mereka di lantai atas. Namun, drone terus menyerang, dan bangunan tempat duta besar tinggal juga terkena serangan.
Kolk mengatakan, sekitar pukul 05:30 pagi waktu setempat, sebuah drone menghantam gedung, tetapi karena lantai atas tidak berpenghuni, tidak ada korban jiwa. Dia menuturkan: “Kerusakan terutama pada fasad luar dan atap bangunan. Seluruh lantai atas terkena dampak serangan, tetapi untungnya semua orang selamat.”
Pasca serangan itu, Kolk segera meninggalkan apartemen. Tim penyelamat segera tiba dan memadamkan api. Dia menyebutkan, karena serangan drone Rusia pada bangunan tinggi, apartemen, dan rumah, sehingga tempat tinggal di Kyiv selalu berisiko.
Kolk menyarankan orang asing untuk tidak datang ke Kyiv, tetapi dia juga mengatakan bahwa kehidupan lokal masih berlanjut dan restoran serta kafe masih buka.
Menurut laporan, ibu kota Ukraina telah mengalami serangan drone yang berkelanjutan selama bulan lalu, dengan hanya satu malam di bulan Oktober tanpa peringatan serangan udara.
Kolk telah bekerja di Kementerian Luar Negeri sejak 1999 dan secara resmi menjadi duta besar untuk Ukraina pada 27 September 2023. Sejak Rusia melancarkan invasi penuh ke Ukraina pada 24 Februari 2022, Estonia, sebagai anggota NATO, telah mendorong sekutu barat meningkatkan dukungan militer untuk Ukraina dan memperkuat sanksi terhadap Rusia.
Pada Juni lalu, Estonia menandatangani perjanjian kerja sama keamanan bilateral dengan Ukraina dalam pertemuan Uni Eropa. Selain itu, mantan Perdana Menteri Estonia, Kaja Kallas, yang telah mendorong penghapusan monumen Perang Dunia II yang dibangun oleh Soviet di masa Rusia, pada Februari ditambahkan ke dalam daftar buronan oleh otoritas Rusia.
Perdana Menteri saat ini, Kristen Michal, memberikan komentar tentang serangan tersebut di X, mendesak lebih banyak bantuan untuk Ukraina. Dia juga memberi semangat kepada Kolk, “tetap berani.” (jhn/yn)