Pada akhir pekan lalu, Rusia dan Ukraina melancarkan serangan drone secara besar-besaran. Pada Minggu (10 November), Kepala Staf Pertahanan Inggris Tony Radakin mengungkapkan bahwa Oktober lalu merupakan bulan dengan korban paling banyak bagi militer Rusia selama tiga tahun terakhir
ETIndonesia. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkonfirmasi bahwa pada Sabtu malam (9 November), Rusia meluncurkan rekor 145 drone serang ke Ukraina — jumlah drone terbanyak yang pernah diluncurkan Rusia dalam satu malam sejak perang dimulai.
Di wilayah selatan Ukraina, Odessa, serangan drone Rusia menyebabkan sedikitnya dua orang terluka. Tim pemadam kebakaran menyisir reruntuhan bangunan dan sebuah apartemen yang jendelanya hancur akibat ledakan, sementara penduduk telah dievakuasi. Pada hari sebelumnya, serangan drone di Odessa menewaskan satu orang dan melukai 13 lainnya, termasuk dua anak.
Sebaliknya, Ukraina juga melancarkan serangan drone ke wilayah Rusia, termasuk ke Moskow, dengan setidaknya 34 drone. Ini adalah serangan drone terbesar Ukraina di ibu kota Rusia sejak perang dimulai, mengganggu penerbangan di tiga bandara sekitar Moskow.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa pertahanan udara mereka berhasil menembak jatuh 70 drone Ukraina, termasuk 34 di wilayah Moskow, meski serangan tersebut menyebabkan satu orang terluka.
Kepala urusan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyatakan di Kyiv pada Sabtu lalu bahwa Uni Eropa sedang mempersiapkan sanksi putaran ke-15 terhadap Rusia untuk membatasi akses Rusia terhadap komponen drone dan senjata lainnya dari negara lain.
Kepala Staf Pertahanan Inggris, Tony Radakin, mengatakan bahwa Oktober merupakan bulan dengan korban paling banyak bagi militer Rusia dalam invasi yang telah berlangsung hampir tiga tahun ini, dengan rata-rata korban mencapai 1.500 orang per hari. (Hui)
Sumber : NTDTV.com