Perang Rusia-Ukraina telah berlangsung hampir seribu hari. Pada Senin (11 November 2024), Rusia meningkatkan serangannya terhadap Ukraina, sementara itu Kremlin membantah bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini melakukan panggilan telepon dengan Presiden AS terpilih Donald Trump
ETIndonesia. Pemerintah Ukraina pada 11 November melaporkan bahwa pasukan Rusia melancarkan serangan hebat ke kota-kota di selatan dan timur Ukraina, menyebabkan setidaknya enam orang tewas dan 30 lainnya terluka.
Di Mykolaiv, bagian selatan Ukraina, serangan tersebut menewaskan lima orang dan melukai banyak orang lainnya, serta menyebabkan kerusakan parah pada sejumlah bangunan tempat tinggal.
Di Kryvyi Rih, kampung halaman Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, sebuah gedung apartemen lima lantai terkena serangan rudal Rusia, melukai setidaknya delapan orang.
Di kota penting di timur Ukraina, Zaporizhzhia, serangan udara Rusia menyebabkan satu orang tewas dan 20 orang terluka.
Dalam video yang dirilis oleh pasukan Ukraina, tampak pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina di wilayah Kursk, Rusia.
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyatakan bahwa Rusia sedang mengumpulkan pasukan besar yang termasuk tentara Korea Utara sebanyak 50 ribu orang, dengan tujuan mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk, tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy: “Serangan pasukan Ukraina terhadap persenjataan Rusia telah membatasi tembakan para agresor, yang mana terlihat jelas di garis depan.”
Zelenskyy kembali mendesak sekutu Barat untuk mencabut pembatasan terhadap penggunaan senjata jarak jauh bagi Ukraina.
Sebelumnya, The Washington Post melaporkan, dengan mengutip sumber anonim, bahwa pada Kamis lalu, Trump berbicara dengan Putin dan menyarankan agar Putin tidak meningkatkan ketegangan dalam perang Rusia-Ukraina.
Pada Senin, Kremlin membantah rumor bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dengan Presiden AS terpilih Donald Trump.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov: “Ini sama sekali tidak benar. Ini murni fiksi. Informasi ini adalah berita palsu.”
Sementara itu, di Eropa, Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di Istana Élysée pada Senin untuk membahas bagaimana memberikan bantuan kepada Ukraina setelah kemenangan Trump dalam pemilihan presiden AS.
Starmer dan Macron juga akan bersama-sama menghadiri acara peringatan Hari Gencatan Senjata di Arc de Triomphe. (Hui)
Sumber : NTDTV.com