Cerita Korban Selamat dari Tragedi Mobil Maut Menabrak Orang-orang di Zhuhai, Tiongkok,  Beberapa Orang Patah Kaki dan Muntah Darah

Terdapat lebih dari 300 orang beraktivitas, tiga baris berturut-turut, dan enam tim berbaris satu demi satu

ETIndonesia. Pada  11 November 2024 malam, terjadi insiden mobil maut di Zhuhai, di mana seorang pria menerobos pagar Pusat Olahraga Zhuhai dan menabrak ratusan orang yang sedang berjalan-jalan dan berolahraga. Insiden tersebut menyebabkan lebih dari seratus orang tertabrak. 

Laporan resmi hanya menyebutkan 35 orang tewas dan 43 luka berat. Setelah kejadian, banyak video dan informasi terkait yang segera dihapus dari platform media sosial. 

Akun WeChat bernama “Tulasi’s Mental Nourishment” mempublikasikan pengalaman seorang penyintas, yang memberikan deskripsi paling lengkap sejauh ini tentang lokasi kejadian, namun artikel itu sudah dihapus.

Enam Kelompok Berjalan Kaki, Setiap Kelompok Beranggotakan 40-50 Orang

Menurut arsip artikel di China Digital Times, sekitar pukul 19.00, seorang warga Zhuhai berusia 40-an bernama Chen tiba di Pusat Olahraga Zhuhai. Ia merupakan anggota sebuah kelompok berjalan kaki.

Menurutnya, kelompok berjalan kaki ini telah berdiri selama lebih dari enam tahun dan merupakan kegiatan rekreasi yang diikuti secara sukarela oleh warga. Di lintasan lari standar 400 meter di pusat olahraga tersebut, terdapat enam kelompok berjalan kaki, masing-masing beranggotakan 40 hingga 50 orang, dengan usia berkisar antara 40 hingga 70 tahun. Anggotanya berasal dari berbagai profesi.

Tim Jalan Kaki Pusat Olahraga Zhuhai (Baozou Group) berolahraga setiap hari. (Foto web, komposit oleh Epoch Times)

Sekitar pukul 19:30 , lebih dari tiga ratus warga berbaris rapi dengan tiga orang per baris, membentuk enam kelompok yang berjarak sekitar sepuluh meter satu sama lain. Mereka mengenakan seragam berwarna merah, putih, hijau, dan biru.  Sekitar mereka juga terdapat banyak orang yang sedang berolahraga dan menari.

Biasanya, kegiatan berjalan kaki ini selesai sekitar pukul 20:30. Namun, mendekati pukul 20.00, sebuah mobil jip tiba-tiba melaju kencang ke arah kerumunan orang-orang. Mobil itu tidak mengerem ataupun membunyikan klakson, melainkan langsung menerjang barisan kelompok berjalan kaki di posisi tengah antara jalur dalam dan jalur luar lintasan.

Chen, yang berada di jalur dalam, mendengar beberapa suara keras “bam bam bam,” seperti ada benda jatuh dari langit. Ia sempat terpaku, namun segera melompat ke arah taman kecil di sampingnya, khawatir mobil itu akan berbalik kemudian menabrak orang lagi.  Ia memanjat pagar kawat besi di samping. Berkat reaksinya yang cepat, Chen tidak terluka, dan ia segera bangkit untuk menolong rekan-rekannya.

Pada 11 November, sebuah mobil menabrak seseorang di Pusat Olahraga Zhuhai. (Internet)

“Ada yang Kakinya Patah, Ada yang Kepalanya Berdarah, Sungguh Mengerikan”

Dalam kelompok  Chen, lebih dari sepuluh orang terluka. “Ada yang kakinya patah, ada yang kepalanya terbentur hingga muntah darah, sungguh mengerikan,” katanya. Di antara anggota kelompok, tujuh hingga delapan orang tewas di tempat, termasuk ketua kelompok wanita yang berusia 53 tahun, seorang pensiunan dari Biro Jaminan Sosial.

Seorang teman  Chen yang sudah dua atau tiga hari tidak ikut berjalan kaki, pada hari itu mengajak  Chen untuk pergi bersama, namun akhirnya tewas seketika dalam insiden tersebut.

Pada malam tanggal 11 November, sebuah mobil menabrak orang di Pusat Olahraga Zhuhai

Sekitar 15 hingga 20 menit setelah kejadian, polisi tiba di lokasi dan berhasil menangkap  pelaku. Pada awalnya, hanya ada dua atau tiga ambulans yang datang, dan dokter langsung memberikan pertolongan darurat di tempat, tetapi jumlah korban terluka sangat banyak sehingga mereka tidak dapat ditangani sekaligus. Kemudian, jumlah ambulans bertambah, petugas lalu lintas, polisi khusus, serta pemadam kebakaran juga tiba di lokasi. Dokter bekerja untuk menyelamatkan korban selama lebih dari sejam.

Pusat Olahraga Zhuhai adalah fasilitas olahraga publik terbesar di Zhuhai, yang tidak hanya bisa digunakan untuk menggelar pertandingan olahraga internasional dan domestik, tetapi juga untuk acara budaya dan hiburan besar.

Chen mengatakan bahwa pada akhir pekan, banyak anak-anak bermain di sana.

“Untungnya, hari itu adalah hari Senin, jadi anak-anak sedang bersekolah dan tidak berada di pusat olahraga,” ujarnya.

 Chen menetap di Zhuhai selama lebih dari 40 tahun. Ia mengaku tidak pernah mendengar atau mengalami insiden penyerangan seperti ini sebelumnya. (Hui)

Sumber : NTDTV.com