ETIndonesia. Sejumlah politisi “Hawkish” atau keras terhadap Partai Komunis Tiongkok (PKT) akan menduduki posisi penting di pemerintahan Trump.
Reporter NTD Tao Ming melaporkan: “Presiden terpilih AS, Donald Trump, minggu ini mengadakan pertemuan intensif di Mar-a-Lago. Pada Selasa (12 November), ia mengumumkan beberapa penunjukan penting, termasuk mantan Direktur Intelijen Nasional John Ratcliffe sebagai Direktur CIA yang baru. Selain itu, Trump menunjuk veteran militer sekaligus pembawa acara Fox News, Pete Hegseth, sebagai Menteri Pertahanan yang baru. Pada malam hari, Trump juga mengumumkan bahwa CEO Tesla, Elon Musk, dan mantan kandidat presiden AS, Vivek Ramaswamy, akan memimpin departemen baru, yaitu ‘Departemen Efisiensi Pemerintah’.”
Sedangkan Mantan Gubernur Arkansas, Mike Huckabee, yang selalu mendukung Israel, dipilih Trump sebagai Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel.
Mike Huckabee: “Saya rasa sebagian besar orang Amerika sekarang memahami bahwa ada dua jenis orang yang terpilih dalam jabatan publik: satu jenis adalah mereka yang hanya ingin dilayani oleh rakyat, dan jenis lainnya adalah mereka yang benar-benar ingin melayani rakyat setelah terpilih. Trump adalah orang yang datang untuk melayani rakyat Amerika.”
Pada hari yang sama, dilaporkan bahwa Gubernur South Dakota, Kristi Noem, akan menjadi Menteri Keamanan Dalam Negeri (DHS) yang baru. Ia akan mengawasi lembaga besar seperti Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP), Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE), Manajemen Darurat Federal (FEMA), hingga Dinas Rahasia AS (USSS) dengan anggaran mencapai US$6 0 miliar dengan ratusan ribu pegawai.
“Dalam pemilihan ini, satu-satunya orang yang saya yakini dapat menangani masalah-masalah ini adalah Trump,” kata Gubernur Kristi Noem.
Sebelumnya, Trump juga bersiap untuk menominasikan dua anggota Kongres “Hawkish” atau beraliran keras terhadap PKT, yaitu Senator Marco Rubio dari Florida sebagai Menteri Luar Negeri dan Perwakilan Mike Waltz dari Florida sebagai Penasihat Keamanan Nasional.
Presiden AS perlu menyiapkan sekitar empat ribu posisi dalam pemerintah, yang mana bisa membutuhkan beberapa bulan. Tim Trump saat ini bekerja keras menyusun daftar kandidat untuk posisi kunci, berupaya menyelesaikan semua penunjukan sebelum ia kembali ke Gedung Putih pada 20 Januari 2025.
Selain itu, pada hari pertama menjabat, Trump berencana melakukan deportasi imigran secara besar-besaran dan mencabut kebijakan pendidikan pemerintahan Biden.
Sesuai jadwal, pada Rabu (13 November), Trump akan pergi ke Washington D.C. untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden di Gedung Putih, serta bertemu dengan Ketua DPR AS, Mike Johnson. (Hui)
Sumber : NTDTV.com