Pemerintah Tutupi Informasi Mobil Maut Menabrak Orang-orang di Zhuhai, Tiongkok, Halangi Liputan Wartawan Asing 

Peristiwa  mobil maut menabrak orang-orang di Pusat Olahraga Zhuhai menarik perhatian internasional. Menurut saksi mata, insiden ini menyebabkan banyak korban, mirip dengan serangan teroris. Namun, aparat partai Komunis Tiongkok menutupi kebenaran insiden tersebut, melarang warga memasang bunga untuk belasungkawa, dan menghalangi wartawan asing  meliput kejadian ini di lokasi kejadian

ETIndonesia. Sebuah mobil SUV menabrak kerumunan orang yang sedang berjalan dan berolahraga di area Pusat Olahraga Zhuhai di Distrik Xiangzhou, Provinsi Guangdong, Tiongkok pada 11 November 2024 pukul 19.48 waktu setempat. 

Rekaman yang diambil oleh warganet menunjukkan puluhan orang tergeletak di jalanan, bersimbah darah, dengan teriakan histeris terdengar di lokasi. Saksi mata mengatakan bahwa saat kejadian, musik diputar oleh kelompok pejalan kaki sehingga banyak orang tidak mendengar suara mobil yang datang dan tidak dapat menghindar. 

Cerita saksi menyebutkan, korban terluka parah dengan kondisi tangan dan kaki terputus. Jumlah korban tewas dan terluka jauh lebih besar dari angka resmi yang dilaporkan, yaitu 35 tewas dan 43 luka-luka.

Pada malam kejadian, pihak berwenang menutup pusat olahraga, dan keesokan harinya mereka membersihkan lokasi kejadian. Video menunjukkan darah korban masih membekas di lokasi kejadian.

“Saya sangat terkejut dan sulit menerima kejadian ini,” kata seorang warga Zhuhai bernama Mr. Zheng. 

Kementerian Luar Negeri Partai Komunis Tiongkok (PKT) mengklaim Tiongkok sebagai salah satu negara teraman dengan tingkat kejahatan yang rendah. Namun, Tiongkok telah menyensor seluruh video terkait insiden ini di media sosial, termasuk rekaman antrian di rumah sakit untuk perawatan darurat.

Seorang warga bernama Mr. Zheng menyatakan bahwa dia tinggal di dekat lokasi kejadian, tetapi informasi resmi tidak disampaikan oleh pemerintah.

Pada  Rabu, warga datang ke pusat olahraga untuk memasang bunga guna mengenang korban, tetapi bunga-bunga tersebut segera dihilangkan oleh pihak berwenang. Kini, warga hanya bisa pergi ke rumah duka untuk berduka.

Di lokasi kejadian, seorang petugas keamanan melarang pengambilan foto. Ketika seorang wartawan BBC mencoba meliput berita di lokasi, mereka dihalangi dan terjadi konflik fisik serta verbal.

Kepolisian Zhuhai mengumumkan pada 12 November bahwa tersangka adalah seorang pria bernama Fan berusia 62 tahun yang merasa tidak puas dengan pembagian harta pasca perceraian. Seorang netizen mengungkapkan bahwa mantan istri Fan sering berolahraga di pusat olahraga tersebut.  Serangan ini kemungkinan besar merupakan bentuk balas dendam atas ketidakpuasannya terhadap putusan pengadilan. (Hui)

Sumber : NTDTV.com