EtIndonesia. Berbagai perkembangan penting dalam arena internasional baru-baru ini mencuat, mulai dari penangkapan pegawai CIA di Kamboja hingga ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan peristiwa mengkhawatirkan di Brasil jelang KTT G20.
Penangkapan Pegawai CIA di Kamboja
Pada tanggal 13 November 2024, The New York Times melaporkan bahwa seorang pegawai CIA bernama Asif William Rahman telah ditangkap oleh agen FBI di Kamboja pada tanggal 12. Rahman, yang bekerja di luar negeri sebagai pegawai pemerintah federal dengan izin keamanan tertinggi, diduga telah membocorkan rahasia mengenai rencana serangan Israel terhadap Iran.
Meski bukan anggota militer, Rahman memiliki akses ke informasi sensitif yang ditangani oleh Badan Intelijen Geospasial Nasional, yang menganalisis data satelit mata-mata AS. Rahman dijadwalkan untuk hadir di Pengadilan Federal Guam pada tanggal 14 November.
Upaya Israel Merundingkan Gencatan Senjata dengan Hizbullah
Dalam perkembangan lain, The Washington Post melaporkan bahwa tiga pejabat Israel mengungkapkan bahwa Ron Dermer, Menteri Urusan Strategis dan asisten dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, telah memberitahu Presiden Amerika Serikat Donald Trump serta menantunya, Jared Kushner, pada tanggal 10 November 2024 bahwa Netanyahu tengah mempercepat upaya mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah. Netanyahu berencana menggunakan perjanjian ini sebagai simbol kemenangan Trump dalam pemilihan serta sebagai langkah diplomasi antara Israel dan AS.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, pada tanggal 11 November 2024 menyatakan bahwa negosiasi dengan Hizbullah telah menunjukkan kemajuan tertentu. Namun, Hizbullah sendiri menyatakan belum menerima proposal baru dari pihak Israel. Israel menegaskan tiga syarat utama sebelum mempertimbangkan gencatan senjata: pelucutan senjata Hizbullah, penarikan pasukan Hizbullah ke utara Sungai Litani, dan pengamanan kembalinya warga perbatasan utara Israel ke rumah mereka dengan aman.
Resistensi Internasional terhadap Syarat Israel
Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, pada tanggal 13 November 2024 menyatakan keberatan terhadap syarat Israel yang menginginkan kemampuan untuk menyerang Lebanon kapan saja sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah. Barrot menegaskan bahwa permintaan tersebut tidak sejalan dengan prinsip kedaulatan negara yang kuat dan dapat mengganggu stabilitas regional.
Para diplomat internasional menyatakan skeptisisme terhadap kemungkinan Lebanon atau Hizbullah menerima syarat-syarat ketat yang diajukan oleh Israel. Menteri Pertahanan Israel yang baru, Israel Katz, pada tanggal 12 November 2024 menegaskan bahwa Israel tidak akan menghentikan operasi militernya di Lebanon sebelum mencapai tujuan strategis yang diinginkan dan tidak akan memberikan ruang bagi Hizbullah untuk memperkuat posisinya.
Serangan Udara Israel di Beirut dan Dahiyeh
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Angkatan Udara Israel telah melakukan serangkaian serangan di daerah Beirut dan Dahiyeh. Serangan ini ditujukan untuk menghancurkan gudang senjata, pos komando militer, serta infrastruktur lainnya yang digunakan oleh Hizbullah. Langkah ini diambil untuk mengurangi kemampuan Hizbullah dalam menyerang Israel serta menghancurkan basis produksi dan penyimpanan senjata yang telah dibangun selama bertahun-tahun di Dahiyeh.
Ledakan di Mahkamah Agung Brasil Menjelang KTT G20
Sementara itu, Brasil tengah mempersiapkan diri untuk menjadi tuan rumah KTT G20 yang akan segera berlangsung. Pemimpin Partai Komunis Tiongkok, Xi Jinping, dijadwalkan melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasil pada tanggal 17 November 2024. Namun, pada tanggal 13 November 2024, terjadi serangkaian ledakan di Mahkamah Agung Brasil. Insiden tersebut menewaskan tersangka yang diduga mencoba membawa bom ke dalam pengadilan. Para hakim dan staf pengadilan berhasil dievakuasi secara darurat, sementara Istana Kepresidenan dan Kongres yang berdekatan meningkatkan tingkat kewaspadaan.
Menurut laporan Reuters dan media lainnya, ledakan terjadi dua kali dengan selang waktu hanya 20 detik. Gubernur Distrik Federal Brasília, Leo, menyatakan bahwa tersangka berusaha memasukkan bom ke dalam gedung pengadilan namun akhirnya meledakkannya di pintu masuk, menyebabkan kematiannya sendiri. Polisi Brasil mengungkapkan bahwa tersangka mungkin membawa bahan peledak tambahan di tubuhnya, sehingga penanganan lokasi kejadian harus dilakukan dengan hati-hati untuk mencegah bahaya lebih lanjut.
Insiden ini menimbulkan kekhawatiran serius mengenai keamanan selama KTT G20. Presiden Brasil, Luiz Inácio Lula da Silva, yang meninggalkan Istana Kepresidenan tak lama sebelum ledakan terjadi, tidak terpengaruh oleh insiden tersebut.
Kerjasama Pertahanan Philipina dan Australia di Tengah Ketegangan Laut Cina Selatan
Di Asia Tenggara, Menteri Pertahanan Philipina dan Australia baru-baru ini mengadakan pertemuan di Canberra untuk menghadapi ketegangan yang berkelanjutan di Laut Cina Selatan. Kedua belah pihak berkomitmen untuk memperkuat hubungan pertahanan guna mempromosikan keamanan dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik, dengan fokus khusus pada wilayah Laut Cina Selatan.
Dalam siaran pers yang dirilis pada tanggal 14 November 2024, Departemen Pertahanan Philipina menyatakan bahwa Menteri Pertahanan Philipina, Teodoro, dan Menteri Pertahanan Australia, Marles, telah mengadakan pertemuan pertama mereka pada tanggal 12 November 2024 di Canberra. Kedua belah pihak menyusun rencana kerja sama untuk tahun depan, dengan tujuan memastikan kelanjutan kerja sama militer di tengah lingkungan keamanan yang kompleks di kawasan Indo-Pasifik.
Menteri Pertahanan Philipina, Teodoro, mengkonfirmasi bahwa Philipina akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan militer “Talisman Sabre” yang diselenggarakan oleh Australia pada tahun 2025. Selain itu, Philipina mengundang tentara Australia untuk terus mengambil bagian dalam latihan militer gabungan “Balikatan” yang akan diadakan di Philipina tahun depan.
Selama pertemuan tersebut, kedua menteri menyatakan keprihatinan atas perilaku agresif kapal penjaga pantai Tiongkok terhadap kapal Philipina di Laut Philipina Barat. Mereka menekankan pentingnya penyelesaian sengketa secara damai sesuai dengan hukum internasional untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan tersebut.
Kesimpulan
Berbagai peristiwa ini mencerminkan dinamika kompleks dalam hubungan internasional, mulai dari isu keamanan nasional dan spionase hingga ketegangan geopolitik dan kerjasama pertahanan. Penangkapan pegawai CIA di Kamboja, upaya negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah, serangan udara Israel di Lebanon, insiden terorisme di Brasil, serta kerjasama pertahanan antara Philipina dan Australia semuanya menunjukkan betapa pentingnya diplomasi dan keamanan dalam menjaga stabilitas global.