Mantan Pengusaha Daratan Tiongkok : Membaca Tulisan Master Li Hongzhi, Temukan Jalan yang Lurus

ETIndonesia. Sejak Januari tahun lalu, pendiri Falun Gong, Guru Li Hongzhi, telah menerbitkan beberapa artikel yakni “Mengapa Ada Umat Manusia,” “Mengapa Harus Menyelamatkan Makhluk Hidup,” dan Mengapa Umat Manusia adalah Masyarakat yang Tersesat.

Seorang mantan pengusaha Tiongkok, Zhu Chuanhe, setelah membaca tulisan-tulisan tersebut, merasakan secara mendalam bahwa agar manusia keluar dari kebingungan dan menemukan jalan kembali ke surga, manusia harus “berbuat baik dan tetap berpegang pada hati nurani.” Dia sangat mengagumi belas kasih besar Master Li terhadap umat manusia.

“Saya telah membaca ketiga artikel ini, dan tidak hanya sekali. Saya mendapatkan banyak manfaat darinya. Dari mana manusia berasal, bagaimana manusia diciptakan, mengapa Sang Pencipta ingin menyelamatkan manusia, dan bagaimana manusia bisa kembali ke surga—ini adalah pertanyaan terpenting dan paling bermanfaat bagi manusia. Seperti yang dikatakan Guru Li Hongzhi, masyarakat manusia memang benar-benar masyarakat yang tersesat,” ujar seorang mantan pengusaha daratan Tiongkok, Zhu Chuanhe. 

“Apa yang kita lihat terbatas, apa yang kita pikirkan bahkan lebih terbatas. Kita tidak memahami prinsip-prinsip surga. Guru Li Hongzhi dalam Zhuan Falun menyebutkan bahwa prinsip-prinsip di surga dan di bumi itu berlawanan. Namun manusia ingin kembali ke surga. Bagaimana caranya? Kita harus membaca tulisan Guru Li ini dengan sungguh-sungguh dan berkali-kali,” ujarnya. 

Untuk diketahui, Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, adalah latihan spiritual yang mencakup latihan meditasi dan ajaran moral yang berpusat pada prinsip-prinsip Sejati-Baik-Sabar. Sejak diperkenalkan kepada publik pada tahun 1992, jutaan orang telah menerapkan latihan ini, dengan perkiraan resmi menunjukkan bahwa antara 70 juta dan 100 juta orang di Tiongkok saja telah berlatih pada akhir tahun 1990-an.

Partai Komunis Tiongkok (PKT) memandang kepopularan dan ajaran spiritual Falun Gong sebagai ancaman terhadap ideologi mereka. Kampanye nasional rezim tersebut, yang dimulai pada 20 Juli 1999 yang dimotori oleh Sekjen PKT Jiang Zemin, bertujuan untuk memberantas latihan ini dan telah mengakibatkan penganiayaan, penahanan sewenang-wenang dan pemenjaraan, banyak kasus penyiksaan, pelecehan seksual serta mental dan kematian akibat pengambilan organ secara paksa.

Setelah membaca artikel “Mengapa Masyarakat Manusia Adalah Masyarakat yang Tersesat” karya pendiri Falun Gong, Zhu Chuanhe merasa  terinspirasi, dengan tulus berterima kasih kepada Master Li Hongzhi karena membimbing manusia untuk tetap berpegang pada moralitas, keluar dari kebingungan, dan menemukan jalan kembali ke surga.

“Pemahaman terbesar saya adalah bahwa, dengan bantuan Guru Li Hongzhi, saya telah menemukan jalan kembali ke surga,”:ujarnya. 

“Saya sangat merekomendasikan membaca Zhuan Falun. Hal paling penting yang diungkapkan kepada manusia dalam buku ini adalah hubungan antara kebajikan dan karma. Buku besar ini membantu kita memahami secara mendalam apa itu kebajikan, apa itu karma, bagaimana menjaga kebajikan, bagaimana mengumpulkan kebajikan, dan bagaimana menghapus karma. Tanpa kultivasi spiritual, karma tidak dapat dihapus, dan manusia tidak dapat diselamatkan.”

“Tuhan telah menanggung sebagian besar dosa kita. Kemudian, melalui kultivasi diri, mengumpulkan kebajikan, berbuat baik, dan menghindari perbuatan buruk, kita bisa kembali ke surga.”

Zhu Chuanhe menyadari bahwa hanya dengan kembali ke moralitas dan mengikuti prinsip “Sejati, Baik, Sabar” manusia dapat menghapus karma, mengumpulkan kebajikan, dan kembali ke surga.

“Saat saya membaca Zhuan Falun, saya menemukan sifat dasar dari alam semesta. Ini adalah sesuatu yang sangat saya hargai, yaitu prinsip “Sejati, Baik, Sabar.” Mata manusia sering kali menipu diri sendiri. Seperti orang buta yang menunggang kuda buta, di malam hari mereka berada di tepi jurang yang dalam. Untuk menyelamatkan diri, kita harus segera membaca tulisan-tulisan ini. Dengan memahami prinsip ‘Sejati, Baik, Sabar,’ kita secara alami dapat menghapus karma, mengumpulkan kebajikan, dan kembali ke surga.”

Dalam masyarakat modern, ateisme dan nihilisme moral telah membuat banyak orang mengabaikan bahkan menginjak-injak kebijaksanaan moral tradisional, yang menyebabkan masyarakat kehilangan arah. Zhu Chuanhe mengimbau kepada masyarakat untuk mencari cara menyelamatkan diri, memulihkan panduan moral, dan kembali ke jalan yang benar.

“Dari semua buku yang pernah saya baca, yang paling membantu saya adalah Zhuan Falun. Yang paling bermakna adalah menemukan sifat dasar alam semesta, yaitu ‘Sejati, Baik, Sabar.’ Kemudian, dengan melakukan banyak perbuatan baik dan mengumpulkan kebajikan, kita bisa kembali ke surga. (Saya menyadari) waktu yang tersisa bagi umat manusia tidak banyak. Kita harus segera menemukan jalan kembali ke surga,” ujarnya.  (Hui)

Sumber :NTDTV.com