EtIndonesia. Pada Selasa 19 November waktu setempat, Utusan Khusus Amerika, Amos Hochstein, tiba di Lebanon untuk mengoordinasikan negosiasi gencatan senjata. Pada 20 November di Beirut, dia menyatakan bahwa mengakhiri pertempuran antara Israel dan Hizbullah “sudah dalam kendali”.
AFP melaporkan pada 20 November, bahwa Hochstein, setelah bertemu dengan Nabih Berri, Ketua Parlemen Lebanon yang didukung Hizbullah, memberi tahu media bahwa dia melihat “kesempatan nyata” untuk mengakhiri konflik.
Hochstein mengatakan: “Saya datang ke Beirut untuk memfasilitasi keputusan ini, tetapi pada akhirnya ini adalah keputusan dari semua pihak yang terlibat… saat ini sudah berada dalam kendali kami.”
Berri menyampaikan kepada Asharq Al-Awsat setelah pertemuan: “Secara prinsip, situasinya baik,” dan menyatakan bahwa timnya dan perwakilan Amerika masih memiliki “beberapa detail teknis” yang perlu diselesaikan.
Dalam kunjungan ini, Hochstein juga bertemu dengan Perdana Menteri Lebanon, Najib Mikati, dan komandan angkatan darat, Joseph Aoun.
Seorang diplomat asing di Lebanon yang meminta namanya tidak disebutkan mengatakan bahwa negosiasi telah mencapai “kemajuan”.
Pasukan Israel Menyerang Hizbullah, PBB: Lebih dari 200 Anak di Lebanon Meninggal dalam Dua Bulan
Juru bicara UNICEF, James Elder, pada 20 November di Jenewa mengatakan kepada media, “Lebih dari 200 anak di Lebanon meninggal dalam dua bulan terakhir, memperlihatkan pemandangan yang mengkhawatirkan: mereka yang bisa menghentikan kekerasan, namun mengabaikan kematian anak-anak. Di Lebanon, rata-rata tiga anak terbunuh setiap hari dalam dua bulan terakhir.”
Pada 20 November, militer Israel melaporkan bahwa sekitar 40 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke bagian tengah dan utara Israel, dengan petugas penyelamat melaporkan empat orang mengalami luka ringan akibat serpihan proyektil tersebut.
Selama konflik antara Israel dan Hizbullah, fotografer Associated Press, Hassan Ammar, baru-baru ini mengabadikan momen sebuah serangan udara Israel yang menghancurkan sebuah apartemen di Beirut, tempat yang pernah dia pertimbangkan untuk disewa.
CNN melaporkan, pada 15 November, fotografer Associated Press yang berbasis di Beirut, Hassan Ammar, mengambil gambar momen serangan udara Israel di area Tayouneh di Beirut. Dari salah satu foto terlihat pesawat jet Israel menjatuhkan bom yang akan menghantam bangunan tersebut. Foto lain menunjukkan bangunan itu terkena bom, mengeluarkan asap tebal dan api besar, kemudian petugas pertahanan sipil berusaha memadamkan api di lokasi.
Media Lebanon melaporkan, Utusan Khusus Amerika, Amos Hochstein, tiba di Lebanon pada 19 November untuk mengoordinasikan negosiasi gencatan senjata.
Sejak akhir September tahun ini, Amerika dan Prancis memimpin upaya untuk mencapai gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.(jhn/yn)