Lebih dari 300 penerbangan dihentikan atau ditunda di bandara-bandara di seluruh negeri akibat hujan salju lebat.
ETIndonesia. Ratusan penerbangan dibatalkan saat Seoul, ibu kota Korea Selatan, dilanda hujan salju terlebat di November dalam kurun waktu lebih dari satu abad sejak pengamatan cuaca negara itu dimulai, menurut laporan lokal.
Administrasi Meteorologi Korea melaporkan bahwa Seoul mencatat lebih dari 20 sentimeter (7,8 inci) salju pada Rabu 27 November, jumlah tertinggi sejak lembaga tersebut mulai mencatat data pada tahun 1907.
Setidaknya satu orang tewas dan sembilan lainnya terluka dalam kecelakaan mobil yang disebabkan oleh hujan salju lebat di Provinsi Gangwon, menurut Yonhap News Agency. Di distrik Songpa, Seoul, tiga orang terluka ketika pagar salju runtuh di dekat sebuah lokasi konstruksi.
Lebih dari 300 penerbangan dihentikan atau ditunda di bandara-bandara di seluruh negeri, dan kapal feri penumpang yang melayani 70 rute menghentikan operasi akibat kondisi cuaca buruk, menurut berbagai laporan. Hujan salju juga menyebabkan penutupan ratusan jalur pendakian.
Badan cuaca memprediksi bahwa salju akan terus turun di seluruh negeri hingga Kamis pagi, dengan hujan salju diperkirakan berlanjut hingga Kamis sore di Provinsi Gangwon dan Gyeongsang Utara. Di beberapa provinsi, salju mungkin bertahan hingga Jumat, menurut laporan tersebut.
Ratusan rumah mengalami pemadaman listrik setelah pohon tumbang memutuskan kabel listrik di beberapa lokasi. Media lokal melaporkan bahwa lebih dari 170 rumah tangga di Distrik Seongbuk, Seoul, terkena dampak pemadaman listrik.
Sekitar 230 rumah di Kota Gwangju mengalami pemadaman listrik sementara akibat insiden yang terkait dengan salju, menurut pemerintah Provinsi Gyeonggi. Puluhan rumah di Distrik Eunpyeong-gu juga terkena dampak pemadaman listrik.
Pihak berwenang memperingatkan penduduk tentang potensi kemacetan lalu lintas dan kecelakaan akibat kondisi jalan yang licin serta risiko keselamatan lainnya akibat hujan salju lebat. Pemerintah metropolitan Seoul menyatakan sedang bekerja sama dengan pemerintah distrik dan lembaga-lembaga lokal dalam upaya pembersihan salju.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol memerintahkan kementerian keselamatan dan transportasi untuk mengerahkan semua personel dan peralatan yang tersedia guna mencegah kecelakaan lalu lintas dan insiden lainnya di tengah kondisi cuaca yang parah.
Petugas darurat di seluruh negeri juga merespons pohon tumbang, kerusakan rambu jalan, dan bahaya keselamatan lainnya. Masih belum jelas apakah hujan salju lebat ini menyebabkan penutupan sekolah.
Tingkat hujan salju baru-baru ini melampaui rekor sebelumnya sebesar 12,4 sentimeter (4,88 inci) pada November 1972, menurut laporan lokal.
Pada Desember tahun lalu, Seoul mencatat hujan salju tertinggi dalam sehari sejak 1981, dengan 12,2 sentimeter (4,8 inci) salju, yang menyebabkan kemacetan lalu lintas di beberapa area. Saat itu, tidak ada korban jiwa atau cedera terkait cuaca yang dilaporkan.
Laporan ini juga mengutip kontribusi dari Associated Press.