Pejabat setempat memperingatkan bahwa hujan lebat selama enam bulan ke depan mungkin menjadi yang terburuk dalam satu dekade terakhir
Katabella Roberts
Tiga orang tewas dan lebih dari 90.000 orang dievakuasi pada minggu ini setelah Malaysia dilanda hujan monsun lebih deras dari yang diperkirakan hingga menyebabkan terjadinya banjir parah di beberapa negara bagian.
Sekitar 94.778 orang berhasil dievakuasi ke 527 tempat penampungan sementara di sembilan negara bagian, menurut Pusat Komando Bencana Nasional Malaysia.
Negara bagian Kelantan di timur laut, yang berbatasan dengan Thailand, dan Terengganu yang berdekatan adalah wilayah paling parah yang terdampak, menurut pejabat setempat.
Tim SAR telah dikerahkan ke lokasi untuk membantu operasi penyelamatan di wilayah tersebut.
Rekaman video dan foto yang diunggah di media sosial menunjukkan sungai meluap dan orang-orang berjalan di jalanan yang terendam banjir, di mana kendaraan juga terendam. Rumah-rumah dan bangunan lainnya juga terendam banjir.
Banjir selama musim monsun antara Oktober dan Maret biasa terjadi di pantai timur Semenanjung Malaysia, bagian barat dari negara Asia Tenggara yang berpenduduk 34 juta jiwa. Namun, pejabat memperingatkan bahwa curah hujan kali ini mungkin menjadi yang terburuk dalam satu dekade terakhir. Pada tahun 2014, hampir seperempat juta orang terpaksa mengungsi dan 21 orang meninggal akibat curah hujan yang tak terduga yang berlangsung dari Desember hingga Januari.
Departemen Meteorologi Malaysia memperingatkan minggu ini bahwa akan ada antara lima hingga tujuh episode hujan lebat selama enam bulan ke depan.
Di tengah hujan lebat terbaru ini, pemerintah telah mengerahkan lebih dari 82.000 personel keamanan ke daerah rawan banjir di seluruh negeri sebagai langkah persiapan. Perahu penyelamat, kendaraan 4×4, dan helikopter juga telah dikerahkan, demikian disampaikan Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi minggu ini.
Peringatan Siaga Merah Dikeluarkan
Hamidi juga mengatakan bahwa pemerintah telah mengidentifikasi 8.481 pusat evakuasi sementara di seluruh negeri yang dapat menampung lebih dari 2 juta orang jika diperlukan.
“Mengingat tingkat keparahan situasi, semua pihak telah dikerahkan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan para korban banjir,” katanya sebagaimana dilaporkan oleh kantor berita nasional Bernama.
Menurut Departemen Meteorologi Malaysia, hujan lebat—yang sudah berlangsung beberapa hari—diperkirakan akan terus terjadi di delapan negara bagian hingga Sabtu. Tingkat curah hujan yang berbahaya juga diperkirakan terjadi di seluruh negara bagian Terengganu serta beberapa distrik di Kelantan dan Pahang, di mana peringatan siaga merah telah dikeluarkan. Peringatan hujan terus-menerus dengan tingkat siaga berat juga dikeluarkan untuk beberapa negara bagian di Semenanjung Malaysia dan Sabah.
Pada Jumat, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan bahwa ia melarang anggota kabinetnya mengambil cuti di tengah bencana banjir yang semakin parah. Para pejabat diminta untuk tetap melaksanakan tugas mereka.
“Semua menteri telah diminta untuk melanjutkan tugas mereka dan turun ke lapangan sekarang,” kata Anwar kepada wartawan.
Hujan baru-baru ini juga berdampak pada beberapa provinsi di Thailand selatan, menurut Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana Thailand, memengaruhi 136.219 rumah tangga.
Menurut kementerian dalam negeri Thailand, empat orang tewas akibat hujan tersebut.
Reuters dan The Associated Press berkontribusi dalam laporan ini
Sumber : The Epoch Times