Gencatan Senjata Baru 2 Hari, Diduga Ada Aktivitas Aneh Hizbullah, Israel Serang Lebanon Selatan

Pada 28 November 2024, sehari setelah Israel dan kelompok bersenjata Lebanon Hizbullah mencapai kesepakatan gencatan senjata, warga pengungsi yang kembali ke desa Tair Debba di Lebanon Selatan menemukan pemandangan kehancuran

ETIndonesia. Israel dan Hizbullah telah menyepakati gencatan senjata selama 60 hari pada 27 November 2024. Namun, kurang dari 48 jam kemudian, militer Israel mendeteksi aktivitas di fasilitas penyimpanan roket milik Hizbullah dan mengerahkan jet tempur untuk menyerang wilayah selatan Lebanon. Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa. Perdana Menteri Israel memperingatkan Hizbullah untuk tidak melanggar kesepakatan gencatan senjata yang rapuh, atau mereka akan menghadapi “perang besar”.

Militer Israel menyatakan bahwa mereka menyerang gudang penyimpanan roket jarak menengah milik Hizbullah di Lebanon Selatan serta beberapa “kendaraan mencurigakan” yang memasuki wilayah tersebut. Menurut sumber keamanan Lebanon dan stasiun televisi Al Jadeed, lokasi serangan berada di dekat Baysariyah, sebelah utara Sungai Litani.

Sebelumnya, pasukan Israel juga sempat mencoba menembaki warga yang kembali ke wilayah tertentu di Lebanon Selatan dengan alasan melanggar kesepakatan gencatan senjata, meskipun detailnya tidak dijelaskan. Menurut laporan Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA), dua orang terluka dalam insiden ini.

Dua insiden berturut-turut ini memicu kekhawatiran atas kesepakatan gencatan senjata yang diupayakan oleh Amerika Serikat dan Prancis.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada 28 November memperingatkan Hizbullah untuk tidak melanggar kesepakatan tersebut, atau mereka akan menghadapi “perang besar”.

Sebagai sekutu Hizbullah,  Hamas melancarkan serangan mendadak terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang memicu perang Gaza. Hizbullah kemudian melancarkan serangan berskala kecil ke Israel sebagai bentuk dukungan kepada Hamas.

Sejak akhir September tahun ini, Israel melakukan serangan udara intensif terhadap Hizbullah, diikuti dengan pengiriman pasukan darat ke Lebanon Selatan, yang semakin memperburuk situasi di Timur Tengah. Gencatan senjata akhirnya diberlakukan pada 27 November, dengan ketentuan bahwa pasukan Israel harus mundur dari Lebanon Selatan dalam waktu 60 hari.

Setelah gencatan senjata berlaku, jalan-jalan menuju Lebanon Selatan dipenuhi kendaraan warga yang bersiap kembali ke rumah mereka. (hui)

Sumber : NTDTV.com

FOKUS DUNIA

NEWS