Milei juga menyebutkan: Amerika Serikat telah memperhatikan dan mulai mengikuti pendekatan kami. Musk sedang berdiskusi dengan Menteri Deregulasi Argentina Federico Sturzenegger tentang cara yang efektif untuk melonggarkan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan Amerika Serikat. Jadi, bisakah “terapi kejut” Argentina menjadi obat yang juga mujarab bagi perekonomian AS?
Argentina telah lama terjerumus ke dalam jurang krisis ekonomi dan menderita akibat inflasi yang tinggi. Melonjaknya harga-harga telah meningkatkan biaya hidup masyarakat secara signifikan. Banyak masalah seperti tingginya angka kemiskinan telah membuat masyarakat hidup sengsara.
Selama kampanyenya, Milei mengusulkan sejumlah paket reformasi ekonomi radikal, yang meliputi antara lain: pemotongan belanja pemerintah secara drastis, merealisasikan defisit fiskal nol, dan dolarisasi komprehensif. Langkah-langkah reformasi ini memberikan harapan kepada masyarakat Argentina untuk mengubah kesulitan ekonomi mereka. Karena itulah Milei berhasil memenangkan pemilu dan menjadi presiden Argentina.
Fokus kebijakan yang diterapkan setelah Milei menjabat adalah mengurangi belanja pemerintah secara drastis. Dia mengurangi sejumlah departemen pemerintah dari 22 menjadi 9, memberhentikan lebih dari 30.000 pegawai publik, dan menghentikan semua proyek infrastruktur untuk mengurangi beban keuangan. Mari kita lihat lebih dekat.
Pertama, inflasi telah menurun secara signifikan. Milei berhasil melakukan apa yang dianggap hampir mustahil dilakukan oleh banyak orang di negara Amerika Selatan tersebut. Menurut laporan Pusat Ekonomi Politik Argentina (CEPA), bahwa dengan memangkas belanja pemerintah sebesar 32% sejak Javier Milei menjabat tahun lalu, inflasi tahunan Argentina telah turun dari 300% menjadi 2,7% pada bulan Oktober 2024, menjadi yang terendah sejak tahun 2017.
Kedua, membaiknya peringkat kredit. Setelah pemerintahan Milei menerapkan reformasi ekonomi, peringkat kredit Argentina langsung meningkat. Defisit fiskal parah yang dialami Argentina selama bertahun-tahun kini menjadi surplus, meningkatkan kepercayaan investor terhadap kemampuan Argentina membayar utangnya. Pekan lalu, sebuah lembaga pemeringkat internasional terkemuka Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit nasional Argentina sebanyak dua tingkat menjadi CCC.
Todd Martinez, analis Fitch Ratings menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat: Perkembangan positif Argentina baru-baru ini telah meningkatkan kepercayaan Fitch Ratings tentang kemampuan pemerintah Argentina membayar utangnya. Mereka yakin pemerintah Argentina kini lebih mungkin melunasi obligasi mata uang asingnya tepat waktu tanpa perlu lagi mencari keringanan utang.
Ketiga, cadangan devisa mulai meningkat. Cadangan devisa Argentina mengalami defisit yang serius pada awal pemerintahan Milei berkuasa. Tetapi hanya dalam satu tahun kemudian, pada akhir tahun ini, bank sentral Argentina telah mencapai peningkatan bersih cadangan devisa sebesar USD.19 miliar. Dan, dengan meningkatnya kepercayaan investor terhadap pasar Argentina dan penerapan program amnesti bagi para deposan, pemerintah telah berhasil menarik kembali minat para deposan untuk menyimpan dolar AS mereka yang mencapai hampir USD.20 miliar ke bank-bank lokal Argentina.
Tentu saja, ada rasa sakit jangka pendeknya meskipun “terapi kejut” efektif secara jangka Panjang. Data menunjukkan bahwa pada kuartal pertama tahun 2024, PDB Argentina turun lebih dari 5%, dan tingkat kemiskinan melonjak dari 42,5% menjadi lebih dari 50%. Banyak orang langsung jatuh ke dalam kemiskinan ekstrem dan kelaparan. Namun, Bank Dunia yakin bahwa periode terburuk bagi Argentina telah berakhir, dan memperkirakan bahwa PDB akan tumbuh sebesar 5% pada tahun 2025.
Meskipun pemotongan belanja berdampak pada penghidupan masyarakat, yang umumnya menyebabkan terjadinya pengangguran dan pengurangan tunjangan sosial. Akan tetapi, pemerintahan Milei berhasil menghindari protes rakyat yang disebabkan oleh melonjaknya kemiskinan dengan cara melindungi dan meningkatkan beberapa program kesejahteraan. Hal ini juga merupakan poin penting dalam pencapaian pemerintahannya. Karena di negara-negara Amerika Selatan seperti Argentina, masyarakat biasanya bereaksi keras terhadap perubahan kebijakan yang berdampak pada kepentingan mereka. Ada banyak contoh dalam sejarah mengenai protes berskala besar dan bahkan kerusuhan yang disebabkan oleh penyesuaian kebijakan serupa.
Trump dan Milei memiliki banyak kesamaan, dan sampai batas tertentu Milei adalah pelaksana yang mendahului Trump. Misalnya, kedua pemimpin tersebut sama-sama menganut konservatisme dan mendukung prinsip pasar bebas.
Namun perbedaannya adalah Milei tidak menganjurkan proteksionisme berlebihan, dan tidak ingin menciptakan hambatan perdagangan bagi perekonomian Argentina. Meskipun Trump mendukung pasar bebas, ia juga merupakan seorang proteksionis yang gigih. Wujudnya yang paling jelas adalah penerapan tarif tinggi terhadap barang-barang impor.
Selain itu, mereka semua menganjurkan pemerintahan yang berskup kecil, dan Trump juga telah mengusulkan langkah-langkah untuk mengurangi intervensi pemerintah dalam perekonomian, seperti pemotongan pajak dan deregulasi.
Selain itu, keduanya mendukung pemotongan besar-besaran belanja pemerintah. Baru-baru ini, Presiden Trump mengumumkan pembentukan “Department of Government Efficiency. DOGE)”, yang dipimpin oleh Elon Musk dan pengusaha kelahiran India Vivek Ramaswamy. Elon Musk mengatakan pada bulan lalu bahwa setiap sen yang dibelanjakan pemerintah menyebabkan kenaikan harga atau harus dibayar melalui pajak. Masalah inilah yang ingin diselesaikan oleh “DOGE”.
Meskipun kondisi nasional sangat berbeda, apakah praktik Milei dapat menjadi acuan bagi kebijakan Trump selanjutnya? Para analis memperkirakan bahwa, pemotongan besar-besaran seperti itu mungkin lebih sulit dilakukan di Amerika Serikat dibandingkan di Argentina.
Salah satu alasannya adalah anggaran federal AS jauh lebih besar dibandingkan anggaran Argentina. Anggaran nasional Argentina hanya USD.101 miliar, lebih kecil dari anggaran tahunan Kota New York. Di sisi lain, masih harus dilihat apakah pemilih di berbagai negara bagian AS akan sepenuhnya mendukung rencana Trump untuk memangkas belanja pemerintah.
Singkatnya, situasi yang harus dihadapi Trump setelah menjabat jauh lebih rumit. Namun, warga dari semua lapisan masyarakat umumnya percaya bahwa dalam jangka panjang, setelah pemerintahan Trump nanti, perekonomian AS akan bergerak menuju kemakmuran jangka panjang setelah mengalami beberapa kesulitan. Ini bukan optimisme, tapi kepercayaan pada kekuatan nilai-nilai yang benar.