Hantu di Teater Berusia Seabad: Aktor di Atas Panggung Bukan Manusia

EtIndonesia. Helsinki, ibu kota sekaligus kota terbesar di Finlandia, adalah kota yang terkenal akan kebersihan, keramahan, dan kehangatannya. Namun, di balik suasana hangat itu, banyak teater di Helsinki dihuni oleh penghuni dari dunia lain. Sosok yang mungkin Anda temui bisa jadi adalah aktor terkenal dari satu abad silam.

Hantu Prajurit di Teater Alexander

Teater Alexander didirikan pada tahun 1879 atas permintaan Gubernur Jenderal Finlandia, Nikolay Adlerberg. Pada tahun 1918, teater ini menjadi tempat bagi Teater Nasional Finlandia dan Opera Nasional Finlandia. Dengan sejarah panjang lebih dari seratus tahun, teater ini pun mendapat julukan sebagai “Teater Opera Tua”.

Seperti banyak teater tua lainnya, Teater Alexander memiliki berbagai kisah tentang hantu. Namun, dipercaya bahwa hantu-hantu ini bukanlah penduduk lokal, melainkan berasal dari material bangunan yang digunakan untuk membangun teater. 

Konon, batu bata teater ini diambil dari Benteng Bomarsund di Kepulauan Åland, yang dihancurkan selama Perang Krimea. Bahan-bahan tersebut kemudian digunakan untuk membangun Teater Alexander, sehingga arwah prajurit yang gugur ikut “pindah” ke sini—termasuk seorang hantu prajurit yang kabarnya sangat menyukai opera.

Para staf teater sering kali bisa mengetahui kehadiran hantu prajurit ini. Mereka melihat pintu terbuka dengan sendirinya. Sekelompok anak yang sedang berlatih balet bahkan pernah melihat sebuah sepatu bot militer menggantung di udara. Seorang sutradara pernah merasa seperti disentuh seseorang di punggungnya saat latihan, tetapi ketika dia menoleh, tidak ada siapa pun di belakangnya.

Seorang aktor pernah melihat sosok seperti teknisi listrik di atas panggung, tetapi gerakannya terasa aneh. Ketika dia memperhatikan lebih jelas, dia menyadari bahwa sosok tersebut melayang di udara dan berwarna biru. 

Hantu ini mungkin berhubungan dengan sebuah kejadian yang terjadi dalam pertunjukan adaptasi Aladdin. Seusai pertunjukan, sutradara dan produser sedang berbincang, memuji aktor yang memerankan jin. Ketika salah satu dari mereka menyebutkan “jin dari lampu Aladin,” sebuah lampu gantung jatuh tepat di dekat mereka.

Beberapa orang percaya kejadian itu mungkin disebabkan oleh kata dalam bahasa Finlandia. Kata “jin” dalam bahasa Finlandia sama dengan “roh” atau “arwah,” yang mungkin membuat hantu salah paham atau merasa terganggu.

Hantu di Teater Nasional Finlandia

Teater Nasional Finlandia dibangun pada tahun 1902, dan di tempat ini setidaknya ada enam sosok hantu yang dikabarkan menampakkan diri. Salah satu hantu yang paling terkenal adalah seorang wanita berjubah abu-abu, sehingga dijuluki “Wanita Abu-abu”.

Dalam beberapa cerita, identitasnya tidak diketahui, tetapi ada juga yang mengatakan bahwa dia adalah Ida Aalberg, seorang tokoh teater terkenal. Dia tampaknya berkeliaran di teater untuk mencari naskahnya.

Hantu-hantu lain yang menghuni teater ini adalah tokoh-tokoh yang cukup terkenal. Beberapa di antaranya adalah aktor yang telah meninggal, tetapi masih kembali ke teater ini setelah tiada. Di panggung utama dan ruang ganti wanita, ada yang pernah melihat Bertha Lindberg. Di belakang panggung, para aktor dan staf sering kali bertemu dengan Kaarlo dan Emilie Bergbom dan pemain opera lainnya.

Arne Leppänen (transliterasi-red), yang pernah menjadi aktor di Teater Nasional Finlandia dari tahun 1916 hingga 1937, juga sering terlihat di sini meskipun ia telah meninggal dunia pada Juli 1937 setelah pensiun karena masalah kesehatan. Banyak orang mengaku pernah bertemu dengannya di teater. (jhn/yn)